HUT ke-47, Korpri TNI Gelar Penyuluhan dan Edukasi Stunting

Rabu, 07 November 2018 - 18:02 WIB
HUT ke-47, Korpri TNI Gelar Penyuluhan dan Edukasi Stunting
HUT ke-47, Korpri TNI Gelar Penyuluhan dan Edukasi Stunting
A A A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-47, Korps Pegawai Republik Indonesia Tentara Nasional Indonesia (Korpri TNI) menyelenggarakan skrining status gizi balita dan penyuluhan stunting.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 5 November 2018 di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia di Cilangkap ini ditujukan untuk para anggota Korpri TNI.

"Dalam semangat HUT Korpri TNI, kami ingin terus membawa manfaat positif bagi para anggota dan orang-orang di sekitar kami," kata Ketua Dewan Pengurus Korpri (DPK) TNI, Widya Leksmanawati melalui siaran pers, Rabu (7/11/2018).

"Hari ini, kami menaruh perhatian lebih kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan melakukan pemeriksaan dan edukasi tentang stunting kepada orang tua," tambahnya.

Widya melanjutkan, melalui penyuluhan tentang stunting, orang tua bisa lebih mengerti apa itu stunting, kenapa bisa terjadi dan nutrisi apa saja yang diperlukan anak agar anak tidak kekurangan asupan nutrisi.

"Terlebih, dengan skrining status gizi anak-anak anggota Korps TNI, kami bisa mengantisipasi apabila ada anak yang terindikasi malnutrisi dan bagaimana cara menanganinya agar tidak terlanjut stunting," ujarnya.

Skrining dan penyuluhan ini mengundang Dr Ali K Alhadar, SpA (K) sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan. Selama berlangsungnya acara, kegiatan skrining status gizi balita ini diikuti oleh 102 anak dari Anggota Korpri yang terdiri dari pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan dan lingkar kepala anak.

Data-data tersebut kemudian diolah dan dapat menunjukkan kondisi status gizi seorang anak, apakah sudah sesuai dengan usia atau kekurangan gizi.

"Kegiatan positif hari ini merupakan perwujudan moto Korpri TNI 'Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa'. Kami berharap, kegiatan ini mampu mendorong anggota kami sebagai orang tua untuk terus melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka, yaitu generasi masa depan bangsa Indonesia," tegas Widya.

Terkait stunting, data Riskesdas 2018 yang baru-baru ini diluncurkan menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting balita di Indonesia berada di angka 30,8%, turun 6,4% dari data Riskesdas 2013.

Namun, angka tersebut diketahui masih jauh dari angka minimum stunting yang ditetapkan WHO yaitu 20%.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanik Istumawati, Istri dari Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) Hadi Tjahjanto yang hadir dalam kesempatan itu turun tangan langsung ikut membantu mengukur berat dan panjang tubuh anak, yang merupakan salah satu komponen pengukuran status gizi balita.

"Di tengah maraknya kekhawatiran mengenai stunting, pengadaan kegiatan seperti ini sangat positif. Anak-anak perlu diajarkan untuk makan makanan bernutrisi seimbang sejak dini," ujar Nanik.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6164 seconds (0.1#10.140)