Ormas Harus Maksimalkan Kontribusi ke Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Organisasi masyarakat (ormas) diminta untuk memaksimalkan kontribusi ke masyarakat. Apalagi dengan jumlah ormas yang besar, pemberdayaan masyarakat juga diharapkan lebih baik.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memandang eksistensi ormas memiliki potensi positif. “Kita ada 390.000 lebih ormas. Kalau se butkan saja buat satu kegiatan, bayangkan berapa banyak. Jadi ormas tidak sekedar nama, tapi ada kontribusinya,” kata Tjahjo disela menyerahkan penghargaan dari Kemendagri kepada sejumlah ormas di Jakarta kemarin.
Tjahjo pun mengapresiasi peran beberapa ormas yang sudah cukup aktif di masyarakat. Menurutnya, hak tersebut sangat membantu pemerintah dalam berbagai kebijakan. “Kita itu ada bermacam-macam ormas. Ada di kesehatan, korupsinya, lingkungan hidup, dan lainnya. Ini menunjukkan ormas bisa menggerakkan organisasi masyarakat,” tuturnya.
Untuk mengapresiasi peran ormas, Tjahjo mengatakan bahwa Kemendagri memberikan penghargaan yang diharapkan dapat menjadi pemacu agar ormas semakin memaksimalkan perannya di masyarakat. Penghargaan ormas tahun ini dibagi menjadi tujuh kategori, yakni bidang kesehatan, lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan, penanggulangan bencana, budaya, pemberdayaan perempuan, dan pendidikan.
Ormas yang mendapatkan antara lain Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YAKKI), COP (Pusat Perlindungan Orang Hutan), Indonesia Corrup tion Watch (ICW), Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), Perempuan Kepala Keluaga (Pekka), dan Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda.
Selanjutnya, Kemendagri memberikan penghargaan kepada Yayasan Taman Siswa, Wanita Katolik Republik Indonesia, Al Irsyad, Al Islamiyyah, Persis. Penghargaan kategori khusus diberikan kepada Granat, Pemuda Pancasila, GP Ansor, dan Pemuda Muhammadiyah.
“Ini dalam rangka memberi semangat bahwa ormas itu bukan sekadar nama, tapi juga ada aktivitasnya. Ini akan gantian setiap tahun. Tim penilainya independen,” tuturnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo mengatakan, pihaknya akan terus memberdayakan ormas sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kompetensi, kapasitas kelembagaan, dan pengurus ormas.
“Ini juga diharapkan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan pengurus ormas sehingga terwujud ormas yang mandiri, kredibel, dan akuntabel sehingga dapat secara konsisten menjalankan tujuan, fungsi, dan kewajibannya,” paparnya.
Di sisi lain, pemberdayaan ormas oleh Kemendagri juga dapat meningkatkan kemitraan dan sinergisitas antara ormas dan pemerintah, sehingga apa yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud. (Dita Angga)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memandang eksistensi ormas memiliki potensi positif. “Kita ada 390.000 lebih ormas. Kalau se butkan saja buat satu kegiatan, bayangkan berapa banyak. Jadi ormas tidak sekedar nama, tapi ada kontribusinya,” kata Tjahjo disela menyerahkan penghargaan dari Kemendagri kepada sejumlah ormas di Jakarta kemarin.
Tjahjo pun mengapresiasi peran beberapa ormas yang sudah cukup aktif di masyarakat. Menurutnya, hak tersebut sangat membantu pemerintah dalam berbagai kebijakan. “Kita itu ada bermacam-macam ormas. Ada di kesehatan, korupsinya, lingkungan hidup, dan lainnya. Ini menunjukkan ormas bisa menggerakkan organisasi masyarakat,” tuturnya.
Untuk mengapresiasi peran ormas, Tjahjo mengatakan bahwa Kemendagri memberikan penghargaan yang diharapkan dapat menjadi pemacu agar ormas semakin memaksimalkan perannya di masyarakat. Penghargaan ormas tahun ini dibagi menjadi tujuh kategori, yakni bidang kesehatan, lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan, penanggulangan bencana, budaya, pemberdayaan perempuan, dan pendidikan.
Ormas yang mendapatkan antara lain Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YAKKI), COP (Pusat Perlindungan Orang Hutan), Indonesia Corrup tion Watch (ICW), Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), Perempuan Kepala Keluaga (Pekka), dan Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda.
Selanjutnya, Kemendagri memberikan penghargaan kepada Yayasan Taman Siswa, Wanita Katolik Republik Indonesia, Al Irsyad, Al Islamiyyah, Persis. Penghargaan kategori khusus diberikan kepada Granat, Pemuda Pancasila, GP Ansor, dan Pemuda Muhammadiyah.
“Ini dalam rangka memberi semangat bahwa ormas itu bukan sekadar nama, tapi juga ada aktivitasnya. Ini akan gantian setiap tahun. Tim penilainya independen,” tuturnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo mengatakan, pihaknya akan terus memberdayakan ormas sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kompetensi, kapasitas kelembagaan, dan pengurus ormas.
“Ini juga diharapkan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan pengurus ormas sehingga terwujud ormas yang mandiri, kredibel, dan akuntabel sehingga dapat secara konsisten menjalankan tujuan, fungsi, dan kewajibannya,” paparnya.
Di sisi lain, pemberdayaan ormas oleh Kemendagri juga dapat meningkatkan kemitraan dan sinergisitas antara ormas dan pemerintah, sehingga apa yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud. (Dita Angga)
(nfl)