Din Syamsuddin: Umat Islam Sudah Kenyang Dituduh Anti Pancasila

Minggu, 04 November 2018 - 14:21 WIB
Din Syamsuddin: Umat Islam Sudah Kenyang Dituduh Anti Pancasila
Din Syamsuddin: Umat Islam Sudah Kenyang Dituduh Anti Pancasila
A A A
JAKARTA - Ustaz Abdul Somad menggelar pertemuang dengan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di kediaman Din, Jalan Margasatwa Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu 3 November 2018 sore.Dalam Pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam ini, semula hanya silaturrahmi. Namun seusai pertemuan, keduanya melayani tanya jawab wartawan seputar kasus yang menimpa Ustaz Abdul Somad atau UAS.Mengenai apa yang dialami Ustadz Abdul Somad yang mengalami penghadangan, persekusi, atau penghalangan dakwah, Din mengaku sangat prihatin.Oleh karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini sangat ingin bertemu UAS. Karena sama-sama sibuk, akhirnya baru dia baru bisa bertemua UAS pada Sabtu malam."Dipertemukan oleh Allah SWT di sela-sela dakwah beliau. Saya sangat senang sekali, atas singgahnya beliau ke rumah ini," ujar Din mengomentari pertemuan dengan UAS, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.Dia merasa prihatin atas apa yang dialami UAS. Dia pun berharap tidak ada persekusi dan penghadangan terhadap UAS."Ada satu fitnah yang sangat mudah sekali terjadi kepada seseorang. Misalnya soal tuduhan anti-Pancasila, maka umat Islam sudah kenyang. Pada satu atau dua dasawarsa Orde Baru, umat Islam pernah mendapatkan fitnah, seolah-olah umat Islam itu menentang Pancasila. Ini kan menyakitkan. Nah ini, terjadi lagi dalam bentuk lain. Dituduh anti-Pancasila karena mengembangkan khilafah dan lain sebagainya," tuturnya.
Din menegaskan khilafah ajaran Islam. Hal itu tidak bisa dinafikan. Itu ada pemahaman sendiri. Menurut dia, jangan lantas jika ada yang berbicara tentang khilafah, mengutip ayat Alquran tentang khilafah, lantas dituduh anti-Pancasila. Hal itu dikatakan Din sebagai kekeliruan cara berpikir.Dia mengakui mengikuti ceramah yang disampaikan UAS, termasuk mengenai khilafah dari Alquran. UAS ahli hadis dan menjelaskannya dari pandangan Islam."Umat Islam perlu bersyukur, karena umat Islam dihadirkan setiap kurun waktu. Ada dai-dai. Satu orang, dua tiga orang, yang kemudian tampil sebagai pencerah pada masyarakat, dan itu saya kira sebagai misi keagamaan, dan itu penting bagi bangsa ini, yang sesuai dengan amanat UUD 1945, dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, tolong jangan selalu dilihat secara politis," tutur Din.Dia juga mengingatkan umat Islam untuk selalu waspada terhadap upaya yang ingin mengadu domba di antara umat. Bahkan, cara mengadu dombanya sangat halus hingga umat Islam tidak merasakan."Karena boleh jadi, dia masuk ke dalam diri kita, ke dalam kelompok-kelompok Islam, ke dalam ormas-ormas Islam, dan kemudian memprovokasi dari dalam secara halus," tutur mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban ini.Menurut dia, taktik seperti itu, sudah banyak dilakukan di tempat lain. Jika itu berhasil dan umat teradu domba, sesama umat Islam saling menolak, saling menjelekkan, saling menyalahkan, seolah paham keislamannya paling benar."Nah ini awal adu domba," tandasnya.Oleh karena itu, sambung dia, umat Islam, kelompok Islam, ormas Islam untuk berpegang teguh pada Islam, dan tidak perlu menyalahkan pemahaman orang lain.
Din juga menyarankan kepada ustadz Abdul Somad untuk tidak melakukan reaksi dan lebih baik diam atas persekusi yang dialaminya.

"Saya menyarankan tetap hati-hati karena dunia saat ini, berbuat benar pun bisa dikatakan salah. Apalagi kita bersikap salah. Perlu saya jelaskan persekusi itu adalah kewenangan polisi. Untuk urusan persekusi, kita serahkan saja kepada polisi dan pihak keamanan," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9603 seconds (0.1#10.140)