Perusahaan dari 59 Negara Ikut Pameran Indo Defence 2018
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali menyelenggarakan pameran internasional teknologi industri pertahanan Indo Defence 2018 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pameran tersebut akan dihelat selama empat hari, 7-10 November 2018. "Pameran ini mengambil tema Building Global Defence Partnerships to Secure the Future dan rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (31/11/2018).
Menurut Ryamizard, pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan pameran kedirgantaraan dan helikopter, Indo Aerospace featuring Indo Helicopter 2018 Expo & Forum dan pameran kemaritiman Indo Marine 2018 Expo & Forum.
"Indo Defence merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional yang digelar dua tahun sekali sebagai wadah untuk memperkuat kapasitas industri pertahanan lokal dengan cara membangun kemitraan dengan pihak asing," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angakatan Darat (KSAD) menjelaskan, penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum adalah bagian dari konsep diplomasi pertahanan Indonesia untuk meningkatkan interdependensi demi mencapai perdamaian dan kemakmuran dunia, serta media komunikasi yang efektif untuk menjalin kontak bisnis dan transfer teknologi, yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri pertahanan dan keamanan di Indonesia.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Bondan Tiara S mengatakan, pameran tahun ini akan diikuti oleh 867 peserta pameran dari 59 negara. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penyelenggaraan pada 2016 lalu yang hanya diikuti oleh 847 peserta.
Tidak hanya itu, puluhan negara-negara sahabat akan mengirimkan Official Delegation untuk menyaksikan pameran internasional ini antara lain Malaysia, Australia, Yunani, Jepang, Fiji, Belarus, Arab Saudi, Slovakia dan Uni Emirat Arab. Bahkan, ada juga negara-negara yang baru bergabung dalam event ini seperti Bulgaria, Belgia, Jepang, Polandia dan Vietnam.
"Total 30 paviliun dari negara-negara peserta yang telah mengonfirmasi keikutsertaannya pada tahun ini dan terdapat paviliun khusus antara lain UAV, MRO, defence security dan first time exhibitor zone," ucapnya.
Dia menyebutkan, industri pertahanan dari luar negeri yang akan memamerkan produknya antara lain Rheinmetal, SAAB, Lockheed Martin, KAI, FN Herstal, Reutech, Turkish Aerospace Industries, Inc dan sebagainya.
Sedangkan, perusahaan industri pertahanan dalam negeri baik milik pemerintah maupun swasta yang akan turut serta dalam pameran antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Len, PT Dahana, PT Sritex dan sebagainya.
"Ada skenario live demonstration oleh Kostrad Batalyon Intai Tempur (Tontaipur) mengenai keunggulan alat-alat pertahanan hasil produksi dalam negeri kepada seluruh pengunjung. Live demonstration diadakan dua sesi, yaitu jam 11.00 WIB dan 15.00 WIB setiap harinya di outdoor area," katanya.
Selain pameran produk, kata dia, ada juga forum internasional bertema Ensuring Regional Stability through Cooperation on Counter Terrorism. Menurut dia,
"Untuk pertama kalinya, juga akan diselenggarakan Forum Bisnis bertemakan Promoting National Defence Industry. Forum bisnis ini sebagai sarana untuk mempertemukan para calon negara buyer non tradisional dengan para perusahaan industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Dia menargetkan, empat hari kegiatan penyelenggaraan, Indo Defence 2018 Expo & Forum diharapkan dikunjungi kurang lebih sebanyak 25.000 pengunjung. Dua hall baru B3 dan C3 di JIExpo Kemayoran akan menambah luas pameran indoor Indo Defence 2018 dan diyakini mampu mengakomodir target kepesertaan tahun ini.
Jam buka pameran direncanakan mulai pukul 12.00 s/d 17.00 WIB (7 November 2018), 10.00 s/d 17.00 WIB (8-9 November 2018) dan pukul 10.00 s/d 17.00 WIB (10 November 2018). Pameran ini dikhususkan untuk pengunjung bisnis dan profesional, sedangkan pada dua hari terakhir pameran, 9-10 November 2018 akan dibuka untuk umum dengan pre-registrasi online atau dikenakan biaya masuk.
Pameran tersebut akan dihelat selama empat hari, 7-10 November 2018. "Pameran ini mengambil tema Building Global Defence Partnerships to Secure the Future dan rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (31/11/2018).
Menurut Ryamizard, pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan pameran kedirgantaraan dan helikopter, Indo Aerospace featuring Indo Helicopter 2018 Expo & Forum dan pameran kemaritiman Indo Marine 2018 Expo & Forum.
"Indo Defence merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional yang digelar dua tahun sekali sebagai wadah untuk memperkuat kapasitas industri pertahanan lokal dengan cara membangun kemitraan dengan pihak asing," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angakatan Darat (KSAD) menjelaskan, penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum adalah bagian dari konsep diplomasi pertahanan Indonesia untuk meningkatkan interdependensi demi mencapai perdamaian dan kemakmuran dunia, serta media komunikasi yang efektif untuk menjalin kontak bisnis dan transfer teknologi, yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri pertahanan dan keamanan di Indonesia.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Bondan Tiara S mengatakan, pameran tahun ini akan diikuti oleh 867 peserta pameran dari 59 negara. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penyelenggaraan pada 2016 lalu yang hanya diikuti oleh 847 peserta.
Tidak hanya itu, puluhan negara-negara sahabat akan mengirimkan Official Delegation untuk menyaksikan pameran internasional ini antara lain Malaysia, Australia, Yunani, Jepang, Fiji, Belarus, Arab Saudi, Slovakia dan Uni Emirat Arab. Bahkan, ada juga negara-negara yang baru bergabung dalam event ini seperti Bulgaria, Belgia, Jepang, Polandia dan Vietnam.
"Total 30 paviliun dari negara-negara peserta yang telah mengonfirmasi keikutsertaannya pada tahun ini dan terdapat paviliun khusus antara lain UAV, MRO, defence security dan first time exhibitor zone," ucapnya.
Dia menyebutkan, industri pertahanan dari luar negeri yang akan memamerkan produknya antara lain Rheinmetal, SAAB, Lockheed Martin, KAI, FN Herstal, Reutech, Turkish Aerospace Industries, Inc dan sebagainya.
Sedangkan, perusahaan industri pertahanan dalam negeri baik milik pemerintah maupun swasta yang akan turut serta dalam pameran antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Len, PT Dahana, PT Sritex dan sebagainya.
"Ada skenario live demonstration oleh Kostrad Batalyon Intai Tempur (Tontaipur) mengenai keunggulan alat-alat pertahanan hasil produksi dalam negeri kepada seluruh pengunjung. Live demonstration diadakan dua sesi, yaitu jam 11.00 WIB dan 15.00 WIB setiap harinya di outdoor area," katanya.
Selain pameran produk, kata dia, ada juga forum internasional bertema Ensuring Regional Stability through Cooperation on Counter Terrorism. Menurut dia,
"Untuk pertama kalinya, juga akan diselenggarakan Forum Bisnis bertemakan Promoting National Defence Industry. Forum bisnis ini sebagai sarana untuk mempertemukan para calon negara buyer non tradisional dengan para perusahaan industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Dia menargetkan, empat hari kegiatan penyelenggaraan, Indo Defence 2018 Expo & Forum diharapkan dikunjungi kurang lebih sebanyak 25.000 pengunjung. Dua hall baru B3 dan C3 di JIExpo Kemayoran akan menambah luas pameran indoor Indo Defence 2018 dan diyakini mampu mengakomodir target kepesertaan tahun ini.
Jam buka pameran direncanakan mulai pukul 12.00 s/d 17.00 WIB (7 November 2018), 10.00 s/d 17.00 WIB (8-9 November 2018) dan pukul 10.00 s/d 17.00 WIB (10 November 2018). Pameran ini dikhususkan untuk pengunjung bisnis dan profesional, sedangkan pada dua hari terakhir pameran, 9-10 November 2018 akan dibuka untuk umum dengan pre-registrasi online atau dikenakan biaya masuk.
(dam)