Manfaatkan Lahan Tidur, Solusi Bupati Takalar Buka Lapangan Kerja
A
A
A
Dalam 10 bulan kepemimpinan Bupati Takalar H Syamsari Kitta S.Pt, MM, dalam penyampaian visinya, Takalar telah memanfaatkan lahar tidur. Hal itu disiasati untuk memberikan lapangan pekerjaan secara cepat bagi masyarakat Takalar.
Lahan tidur adalah lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun. Lahan tidur umumnya merupakan sebuah bagian dari sistem peladangan berpindah dimana petani membuka hutan, menanamnya selama beberapa musim tanam, dan meninggalkannya untuk membuka lahan baru.
"Lahan tidur dapat menjadi sumber pendapatan sekaligus memperbaiki kondisi tanah dan lingkungan dimana sumber air menjadi masalah utama di Takalar," kata Syamsari dalam acara Indonesia Visionary Leader season 3 di Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Syamsari menjelaskan, dalam pemanfaatan lahan tidur itu, Pemerintah beserta masyarakat menanami tanaman Hortikultura. Di antaranya jagung hingga tanaman sayur yang cepat jadi seperti cabai dan juga dimanfaatkan untuk lahan garam.
Dia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian juga turut membantu untuk pembangunan embung di 10 titik dan juga parit.
"Lalu juga di buat sumur dangkal (kedalaman 1-50 meter) di 157 titik dan tersebar di hamparan sawah yang tidak memiliki atau jauh dari sumber air permukaan. Dan juga di buat sumur dalam di 6 titik," jelasnya.
Hal ini, kata Syamsuri, membuat minat masyarakat untuk bertani pun tinggi. Dibuktikan dengan banyak masyarakat yang sudah bisa menjual hasil- hasil pertaniannya dengan membentuk UMKM di pinggir jalan.
"Limbah tanamannya pun dapat diolah dan digunakan menjadi pakan ternak dan juga kompos," tuturnya.
Lahan tidur adalah lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun. Lahan tidur umumnya merupakan sebuah bagian dari sistem peladangan berpindah dimana petani membuka hutan, menanamnya selama beberapa musim tanam, dan meninggalkannya untuk membuka lahan baru.
"Lahan tidur dapat menjadi sumber pendapatan sekaligus memperbaiki kondisi tanah dan lingkungan dimana sumber air menjadi masalah utama di Takalar," kata Syamsari dalam acara Indonesia Visionary Leader season 3 di Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Syamsari menjelaskan, dalam pemanfaatan lahan tidur itu, Pemerintah beserta masyarakat menanami tanaman Hortikultura. Di antaranya jagung hingga tanaman sayur yang cepat jadi seperti cabai dan juga dimanfaatkan untuk lahan garam.
Dia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian juga turut membantu untuk pembangunan embung di 10 titik dan juga parit.
"Lalu juga di buat sumur dangkal (kedalaman 1-50 meter) di 157 titik dan tersebar di hamparan sawah yang tidak memiliki atau jauh dari sumber air permukaan. Dan juga di buat sumur dalam di 6 titik," jelasnya.
Hal ini, kata Syamsuri, membuat minat masyarakat untuk bertani pun tinggi. Dibuktikan dengan banyak masyarakat yang sudah bisa menjual hasil- hasil pertaniannya dengan membentuk UMKM di pinggir jalan.
"Limbah tanamannya pun dapat diolah dan digunakan menjadi pakan ternak dan juga kompos," tuturnya.
(pur)