Revolusi Mental Implementasi untuk Membangun Peradaban dan Bangsa
A
A
A
MANADO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Puan Maharani membuka secara resmi Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun 2018 di Lapangan KONI Manado, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (26/10/2018).
Puan Maharani menekankan pentingnya implementasi Revolusi Mental sebagai upaya strategis memajukan bangsa dan negara.
“Gerakan Nasional Revolusi Mental pada intinya adalah sebuah gerakan menjebol penghambat kemajuan dan membangun peradaban yang memajukan bangsa dan negara,” ujar Menko Puan.
Melalui penyelenggaraan PKN Revolusi Mental tahun ini, pemerintah mewujudkan praktek pembangunan budaya berkemajuan tersebut melalui pelayanan publik yang lebih baik. Yaitu berupa pelayanan yang tepat waktu, pelayanan yang tepat informasi, pelayanan yang jelas biayanya, pelayanan yang jelas prosedurnya, pelayanan tanpa pungli, pelayanan yang memudahkan dan nyaman.
“Pelayanan publik yang memberikan kenyamanan, kemudahan, dan kepuasan bagi masyarakat menuntut komitmen dari seluruh aparatur negara untuk bekerja dengan integritas, etos kerja, dan kebersamaan yang tinggi,” jelas Puan.
Pembukaan Pekan Revousi Mental ini dihadiri 15.000 peserta, 34 pemerintah provinsi, 514 pemerintah kabupaten/kota
Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, untuk program revolusi mental ini akan disiapkan mekanisme program yang disinergikan dengan Kemenko PMK dalam rangka membantu disipilin, membangun mental masyarakat.
Mulai dari kecil, mental disiplin, mental taat aturan, memahami area rawan korupsi, memahami perencanaan anggaran, jual beli jabatan, mekanisme pembelian barang jasa, dana hibah dan bansos, retribusi dan pajak, ini harus dilakukan revolusi Mental.
"Revolusi mental harus dimulai dari diri saya sendiri, jadi semua teman- teman sebagai pejabat publik, apalagi pejabat yang dipilih oleh masyarakat di daerah. Jadi revolusi mental Harus dimulai dari diri kita," kata Tjahjo Kumolo.
Pembukaan acara yang juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Menpan RB Syafruddin, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey ini juga dimeriahkan dengan penampilan marching band, tarian penyambutan kabasaran/cakalele oleh 1.000 Siswa SMA / SMK se Kota Manado, dan Tarian Poco - poco yang juga diikuti oleh Menko PMK Puan Maharani, Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menpan RB Syafruddin
Puan Maharani menekankan pentingnya implementasi Revolusi Mental sebagai upaya strategis memajukan bangsa dan negara.
“Gerakan Nasional Revolusi Mental pada intinya adalah sebuah gerakan menjebol penghambat kemajuan dan membangun peradaban yang memajukan bangsa dan negara,” ujar Menko Puan.
Melalui penyelenggaraan PKN Revolusi Mental tahun ini, pemerintah mewujudkan praktek pembangunan budaya berkemajuan tersebut melalui pelayanan publik yang lebih baik. Yaitu berupa pelayanan yang tepat waktu, pelayanan yang tepat informasi, pelayanan yang jelas biayanya, pelayanan yang jelas prosedurnya, pelayanan tanpa pungli, pelayanan yang memudahkan dan nyaman.
“Pelayanan publik yang memberikan kenyamanan, kemudahan, dan kepuasan bagi masyarakat menuntut komitmen dari seluruh aparatur negara untuk bekerja dengan integritas, etos kerja, dan kebersamaan yang tinggi,” jelas Puan.
Pembukaan Pekan Revousi Mental ini dihadiri 15.000 peserta, 34 pemerintah provinsi, 514 pemerintah kabupaten/kota
Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, untuk program revolusi mental ini akan disiapkan mekanisme program yang disinergikan dengan Kemenko PMK dalam rangka membantu disipilin, membangun mental masyarakat.
Mulai dari kecil, mental disiplin, mental taat aturan, memahami area rawan korupsi, memahami perencanaan anggaran, jual beli jabatan, mekanisme pembelian barang jasa, dana hibah dan bansos, retribusi dan pajak, ini harus dilakukan revolusi Mental.
"Revolusi mental harus dimulai dari diri saya sendiri, jadi semua teman- teman sebagai pejabat publik, apalagi pejabat yang dipilih oleh masyarakat di daerah. Jadi revolusi mental Harus dimulai dari diri kita," kata Tjahjo Kumolo.
Pembukaan acara yang juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Menpan RB Syafruddin, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey ini juga dimeriahkan dengan penampilan marching band, tarian penyambutan kabasaran/cakalele oleh 1.000 Siswa SMA / SMK se Kota Manado, dan Tarian Poco - poco yang juga diikuti oleh Menko PMK Puan Maharani, Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menpan RB Syafruddin
(sms)