Dinilai Tepat, Langkah Polisi Tetapkan Ratna Sarumpaet Tersangka
A
A
A
JAKARTA - Langkah Polda Metro Jaya menetapkan aktivis Ratna Sarumpaet sebagai tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks dinilai tepat.
Penilaian itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq. "Iya, ini kan game yang mereka (penyebar hoaks-red) ciptakan sendiri," katanya kepada SINDOnews, Jumat (5/10/2018). (Baca juga: Ratna Sarumpaet Ditetapkan Tersangka )
Rofiq menilai, para penyebar berita bohong atau hoaks tidak sadar banwa perbuatannya akan mudah terbongkar.
Oleh karena itu, sambung Rofiq, penetapan tersangka yang dilakukan Polri terhadap Ratna sudah tepat. Sebab apa yang dilakukan Ratna dan para penyebar hoaks dianggap telah mengancam stabilitas negara karena melibatkan kontestan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ini menduga kebohongan publik tersebut terskenario dalam rangka untuk menghancurkan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Menurut dia, cara-cara yang dilakukan Ratna dan para penyebar hoaks telah merusak bangunan demokrasi dan tindakan culas serta tidak menghormati hakikat demokrasi.
"Jadi menurut aspek fudamental demokrasi yang kita bangun, mereka tidak mempedulikan lagi terkait masa depan demokrasi yang mungkin penguasaan ini di tangan dan ini berbahaya," tandasnya.
Penilaian itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq. "Iya, ini kan game yang mereka (penyebar hoaks-red) ciptakan sendiri," katanya kepada SINDOnews, Jumat (5/10/2018). (Baca juga: Ratna Sarumpaet Ditetapkan Tersangka )
Rofiq menilai, para penyebar berita bohong atau hoaks tidak sadar banwa perbuatannya akan mudah terbongkar.
Oleh karena itu, sambung Rofiq, penetapan tersangka yang dilakukan Polri terhadap Ratna sudah tepat. Sebab apa yang dilakukan Ratna dan para penyebar hoaks dianggap telah mengancam stabilitas negara karena melibatkan kontestan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ini menduga kebohongan publik tersebut terskenario dalam rangka untuk menghancurkan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Menurut dia, cara-cara yang dilakukan Ratna dan para penyebar hoaks telah merusak bangunan demokrasi dan tindakan culas serta tidak menghormati hakikat demokrasi.
"Jadi menurut aspek fudamental demokrasi yang kita bangun, mereka tidak mempedulikan lagi terkait masa depan demokrasi yang mungkin penguasaan ini di tangan dan ini berbahaya," tandasnya.
(dam)