Gerindra-PKS Tarik Menarik Soal Wagub DKI

Rabu, 19 September 2018 - 02:31 WIB
Gerindra-PKS Tarik Menarik...
Gerindra-PKS Tarik Menarik Soal Wagub DKI
A A A
JAKARTA - Pascapenerbitan Keputusan Presiden (Kepres) terkait pemberhentian Sandiaga Salahuddin Uno dari posisi wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Partai Gerindra dan PKS saling tarik menarik terkait calon wagub pengganti Sandi.

Di satu sisi, DPD Gerindra DKI Jakarta mengusulkan M Taufik sebagai Wagub, sementara PKS merasa posisi Wagub juga hak PKS sebagai partai pengusung Anies-Sandi pada Pilkada Gubernur DKI 2017 lalu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, persoalan Wagub ini akan dibicarakan bersama antara Gerindra dengan PKS. Karena, begitu Keppres pengunduran diri diterima DPRD DKI dan juga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tentu Gerindra dan PKS harus segera menentukan penggantinya.

Dan hal itu akan dibahas oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama dengan pimpinan PKS. Jadi, apa yang menjadi usulan DPD Gerindra DKI belum menjadi keputusan.

"Ya tentu saja semua keputusan kan akhirnya pada Ketua Dewan Pembina selaku pemegang kebijakan partai sehingga tunggu lah dalam waktu pendek ini kita akan mengambil keputusan final terkait hal itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Karena itu, lanjut Muzani, keputusannya akan bergantung pada kedua belah pihak yakni Gerindra dan PKS. Meskipun, Muzani juga tidak menampik bahwa ada keinginan dari internal DPD Gerindra DKI bahwa pengganti Sandi adalah kader Gerindra.

"Kalau bisa kader gerindra juga ikut-ikut dimajukan. Ada pandangan seperti itu," imbuhnya.

Karena itu, lanjut dia, terkait nama M Taufik atau Syaikhu yang beredar selama ini, itu baru berupa keinginan dari internal partai masing-masing. Keputusan akan diambil oleh Prabowo dan juga pimpinan PKS.

"Jadi ya kita mengahargai pandangan serta pikiran itu tapi kita juga memperhatikan bagaimana pembicaraan nanti pak Prabowo dengan PKS," tegasnya.

Adapun potensi hubungan Gerindra dan PKS terpecah, Muzani menuturkan bahwa yang namanya pandangan tentu saja diperbolehkan, dan siapapun tidak bisa melarang munculnya aspirasi. Karena bagaimanapun, itu belum menjadi keputusan atau tindakan politik.

"Saya kira pikiran pandangan dan pendapat tentu saja itu variatif, " tandasnya.
(pur)
Berita Terkait
Mars dan Hymne Baru...
Mars dan Hymne Baru PKS Bergema di Markas Gerindra, Begini Respons Prabowo
PKS Gelontorkan Bantuan...
PKS Gelontorkan Bantuan untuk Warga Jateng
Kuatkan Silaturahmi...
Kuatkan Silaturahmi Kebangsaan, PKS DKI Kunjungi Partai Gerindra Jakarta
Gerindra-PKS Terancam...
Gerindra-PKS Terancam 'Ketinggalan Kereta' di Pilkada Gowa 2020
Kans PKS Gabung KIM...
Kans PKS Gabung KIM Plus, Prabowo: Insya Allah dalam Waktu Dekat
Profil Singkat 3 Kader...
Profil Singkat 3 Kader PKS yang Berpeluang Ramaikan Pilpres 2024
Berita Terkini
Ikatan Wartawan Hukum...
Ikatan Wartawan Hukum Desak Hakim Tak Batasi Peliputan Sidang Hasto Kristiyanto
5 jam yang lalu
Kemhan: Pembelian Pesawat...
Kemhan: Pembelian Pesawat Tempur Canggih F-15EX Tunggu Kemenkeu
5 jam yang lalu
Hasto Tertawa Usai Jalani...
Hasto Tertawa Usai Jalani Sidang Perdana: Masih Belajar sebagai Terdakwa
6 jam yang lalu
Pesan Mardiono saat...
Pesan Mardiono saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan dan Bangka Belitung
6 jam yang lalu
Kejagung: Djuyamto Sempat...
Kejagung: Djuyamto Sempat Titip Tas Berisi HP dan Uang Dolar ke Satpam Pengadilan
8 jam yang lalu
Polemik Ijazah Jokowi,...
Polemik Ijazah Jokowi, Sekjen GibranKu Bakal Bentuk Tim Advokasi
8 jam yang lalu
Infografis
5 Fakta Menarik Pelantikan...
5 Fakta Menarik Pelantikan Presiden AS Donald Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved