Panglima TNI: Aset Budaya Nusantara Mengangkat Kearifan Lokal
A
A
A
JAKARTA - Gebyar Karya Pertiwi telah menarik perhatian pengunjung yang dengan antusias turut serta menyemarakkan suasana, sehingga mendorong anak bangsa untuk terus berkreasi. Disamping itu, dengan ditampilkannya aset budaya nusantara akan mengangkat kearifan lokal dan mengembangkannya, sehingga tidak tergerus oleh globalisasi dunia.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam sambutannya pada penutupan Gebyar Karya Pertiwi dan Milat Spouse Culture 2018, di Gedung Balai Sudirman, , Jakarta Selatan, Sabtu 8 September 2018.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pameran budaya tradisional tersebut akan menggugah kesadaran luhur dan indahnya kekayaan yang dimiliki berbagai suku bangsa yang ada di tanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan bahwa rasa ingin tahu dan ketertarikan akan budaya nusantara merupakan modal utama dalam pengembangan yang akan datang. Menurutnya, Gebyar Karya Pertiwi dan Milat Spouse Culture 2018 dapat menjadi bagian dari upaya pengembangan budaya bangsa.
“Pada akhirnya diharapkan tumbuh generasi-generasi muda yang menghargai, mencintai dan meneruskan tradisi agung tersebut sebagai kekayaan bangsa,” kata Panglima TNI, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (9/9/2018).
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta dan semua pihak yang mendukung kegiatan Gebyar Karya Pertiwi 2018.
"Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Military Attache Spouse atas keterlibatannya mendukung kegiatan ini,” timpal Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Turut hadir pada acara tersebut, diantaranya Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, Pangkostrad Letjen TNI Andika Perkasa.
Selain itu Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Santos G Matondang, dan Kapusjarah TNI Brigjen TNI Darwin Haroen.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam sambutannya pada penutupan Gebyar Karya Pertiwi dan Milat Spouse Culture 2018, di Gedung Balai Sudirman, , Jakarta Selatan, Sabtu 8 September 2018.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pameran budaya tradisional tersebut akan menggugah kesadaran luhur dan indahnya kekayaan yang dimiliki berbagai suku bangsa yang ada di tanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan bahwa rasa ingin tahu dan ketertarikan akan budaya nusantara merupakan modal utama dalam pengembangan yang akan datang. Menurutnya, Gebyar Karya Pertiwi dan Milat Spouse Culture 2018 dapat menjadi bagian dari upaya pengembangan budaya bangsa.
“Pada akhirnya diharapkan tumbuh generasi-generasi muda yang menghargai, mencintai dan meneruskan tradisi agung tersebut sebagai kekayaan bangsa,” kata Panglima TNI, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (9/9/2018).
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta dan semua pihak yang mendukung kegiatan Gebyar Karya Pertiwi 2018.
"Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Military Attache Spouse atas keterlibatannya mendukung kegiatan ini,” timpal Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Turut hadir pada acara tersebut, diantaranya Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, Pangkostrad Letjen TNI Andika Perkasa.
Selain itu Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Santos G Matondang, dan Kapusjarah TNI Brigjen TNI Darwin Haroen.
(sms)