Politikus PKB Ajak Para Perempuan Terlibat dalam Politik
A
A
A
JAKARTA - Ketua Suara Perempuan untuk Jokowi (Super Jokowi) Ida Fauziah mengaku, tak ingin meniru kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang menyebut tim pemenangan kalangan perempuan dengan sebutan 'Emak-Emak'. Ida mengaku lebih sreg menyebutnya perempuan.
"Kalau kita bukan nyebutnya emak-emak kita menyebutnya perempuan karena perempuan itu lebih luas ada emak-emak, ada mama muda ada perempuan-perempuan milenial, emak itu nggak sebagian perempuan itu disebut dengan emak-emak," ujar Ida di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Ida mengaku lebih senang menggunakan istilah umum yakni perempuan yang ingin berjuang bersama memenangkan pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin. Sebab, istilah perempuan bisa menyentuh berbagai segmen pemilih baik kalangan Ibu-Ibu maupun milenial.
"Jadi kita mengajak untuk perempuan ini ambil bagian dari kontestasi politik ini dengan gembira tidak gampang terprovokasi kemudian itu menyambutnya dengan riang gembira," ungkapnya.
Politikus PKB ini menganggap, organisasi relawan yang dibentuknya akan bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf dengan pola pemberdayaan di mana dia berharap kalangan perempuan sigap dalam menghadapi sosial politik yang berkembang tanpa menyebarkan kebencian.
"Kalau perempuan itu konsentrasinya bagaiman urusan yang paling terdekat dengan perempuan adalah anak, bagaimana anak mendapatkan pendidikan, anak-anak mendapatkan kesehatan menjaga anak-anak dari bahaya narkoba, menjaga anak-anak dari gerakan radikalisme. Jadi pada isu-isu itu," jelas mantan calon wagub Jawa Tengah ini.
"Kalau kita bukan nyebutnya emak-emak kita menyebutnya perempuan karena perempuan itu lebih luas ada emak-emak, ada mama muda ada perempuan-perempuan milenial, emak itu nggak sebagian perempuan itu disebut dengan emak-emak," ujar Ida di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Ida mengaku lebih senang menggunakan istilah umum yakni perempuan yang ingin berjuang bersama memenangkan pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin. Sebab, istilah perempuan bisa menyentuh berbagai segmen pemilih baik kalangan Ibu-Ibu maupun milenial.
"Jadi kita mengajak untuk perempuan ini ambil bagian dari kontestasi politik ini dengan gembira tidak gampang terprovokasi kemudian itu menyambutnya dengan riang gembira," ungkapnya.
Politikus PKB ini menganggap, organisasi relawan yang dibentuknya akan bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf dengan pola pemberdayaan di mana dia berharap kalangan perempuan sigap dalam menghadapi sosial politik yang berkembang tanpa menyebarkan kebencian.
"Kalau perempuan itu konsentrasinya bagaiman urusan yang paling terdekat dengan perempuan adalah anak, bagaimana anak mendapatkan pendidikan, anak-anak mendapatkan kesehatan menjaga anak-anak dari bahaya narkoba, menjaga anak-anak dari gerakan radikalisme. Jadi pada isu-isu itu," jelas mantan calon wagub Jawa Tengah ini.
(maf)