PDIP Pastikan Jokowi-Ma'ruf Tak Manfaatkan 25 Juta Data Pemilih Ganda
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan bahwa Koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin tidak akan memanfaatkan 25 juta data pemilih ganda. Alasannya, PDIP diyakini tidak pernah punya rekam jejak melakukan kecurangan dalam pemilu.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan presiden yang pertama kali menyelenggarakan pemilu secara langsung. Kata Eriko, PDIP terbiasa mengikuti aturan yang ada.
"Nah beliau dalam hal itu berkuasa apakah menggunakan kekuasaannya? Kami tidak pernah belajar seperti itu. Kami tidak pernah biasa untuk seperti itu, kami terbiasa mengikuti aturan," ujar Eriko Sotarduga di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Kemudian, dia melanjutkan bahwa Presiden Jokowi sebagai contoh orang yang paling mengikuti aturan. "Coba kalau kita lihat dari pola kehidupannya saja kehidupan baik, anaknya tak masuk dalam politik, tidak masuk dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan pemerintahan. Nah ini kan sudah mencerminkan diri pribadi beliau," kata Legislator asal Dapil DKI Jakarta II ini.
Selain itu, dia memberikan contoh bahwa Presiden Jokowi selalu menghadapi meme nyinyir atau kritik di media sosial dengan tersenyum. "Jadi ini memberikan contoh. Jadi kami yakin bahwa beliau akan menjalankan hal ini dengan benar," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa partainya khawatir 25 juta data pemilih ganda disalahgunakan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.
Selain itu, Partai Gerindra khawatir bahwa 25 juta data pemilih ganda itu bisa menghilangkan hak pilih warga. Adapun 25 juta data pemilih ganda itu merupakan temuan koalisi Prabowo-Sandiaga.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan presiden yang pertama kali menyelenggarakan pemilu secara langsung. Kata Eriko, PDIP terbiasa mengikuti aturan yang ada.
"Nah beliau dalam hal itu berkuasa apakah menggunakan kekuasaannya? Kami tidak pernah belajar seperti itu. Kami tidak pernah biasa untuk seperti itu, kami terbiasa mengikuti aturan," ujar Eriko Sotarduga di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Kemudian, dia melanjutkan bahwa Presiden Jokowi sebagai contoh orang yang paling mengikuti aturan. "Coba kalau kita lihat dari pola kehidupannya saja kehidupan baik, anaknya tak masuk dalam politik, tidak masuk dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan pemerintahan. Nah ini kan sudah mencerminkan diri pribadi beliau," kata Legislator asal Dapil DKI Jakarta II ini.
Selain itu, dia memberikan contoh bahwa Presiden Jokowi selalu menghadapi meme nyinyir atau kritik di media sosial dengan tersenyum. "Jadi ini memberikan contoh. Jadi kami yakin bahwa beliau akan menjalankan hal ini dengan benar," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa partainya khawatir 25 juta data pemilih ganda disalahgunakan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.
Selain itu, Partai Gerindra khawatir bahwa 25 juta data pemilih ganda itu bisa menghilangkan hak pilih warga. Adapun 25 juta data pemilih ganda itu merupakan temuan koalisi Prabowo-Sandiaga.
(kri)