Indonesia Satu-satunya Negara yang Bekali Jamaah Haji Uang Saku
A
A
A
MEKKAH - Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memberi jamaah hajinya dengan uang saku (living cost). Bekal ini disisihkan dari biaya haji yang dibayarkan masyarakat dan pemberian uang saku ini telah berjalan sejak lama.
“Hanya Indonesia yang membekali jamaahnya dengan uang saku,” tandas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, seusai memberikan tausiyah di Zamazem Al Rawdah, kawasan Syisyah Rawdah, Mekkah, Kamis 16 Agustus 2018 waktu setempat.
Menurut Menag, uang saku sebesar 1.500 riyal itu agar jamaah terjamin kebutuhan pokoknya. “Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan,” jelas Menag merujuk keputusan Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Saudi yang memang melarang moda transportasi beroperasi di Mekkah pada periode tersebut.
Di sisi lain, Menag kembali mengingatkan kepada jamaah untuk menjaga kesehatan. “Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah, juga untuk menikmati semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah,” katanya.
Untuk itu, dia berharap seluruh jamaah dapat mengendalikan diri dan mengukur daya tahan tubuh masing-masing. “Inti haji adalah wukuf di Arafah. Sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan kita,” pungkas Menag.
“Hanya Indonesia yang membekali jamaahnya dengan uang saku,” tandas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, seusai memberikan tausiyah di Zamazem Al Rawdah, kawasan Syisyah Rawdah, Mekkah, Kamis 16 Agustus 2018 waktu setempat.
Menurut Menag, uang saku sebesar 1.500 riyal itu agar jamaah terjamin kebutuhan pokoknya. “Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan,” jelas Menag merujuk keputusan Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Saudi yang memang melarang moda transportasi beroperasi di Mekkah pada periode tersebut.
Di sisi lain, Menag kembali mengingatkan kepada jamaah untuk menjaga kesehatan. “Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah, juga untuk menikmati semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah,” katanya.
Untuk itu, dia berharap seluruh jamaah dapat mengendalikan diri dan mengukur daya tahan tubuh masing-masing. “Inti haji adalah wukuf di Arafah. Sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan kita,” pungkas Menag.
(wib)