Menag Pastikan Hidangan ke Jamaah Berkualitas
A
A
A
MEKKAH - Katering merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pemerintah memiliki tanggung jawab guna memastikan hidangan kepada seluruh jemaah tetap berkualitas. Hari ketiga berada di Tanah Suci, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi dua dapur penyedia katering.
Lokasi pertama yang dikunjungi Menag dan rombongan adalah Global Tastes yang berada di kawasan Jabal Nur, Makkah. Sementara Nobles Tastes yang terletak di Sharayya, Makkah, menjadi lokasi kedua yang dipilih.
Dalam pengamatan Menag, kedua penyedia katering tersebut tidak mengalami kendala berarti. “Alhamdulillah, juru masak kedua katering tidak menemui kendala dengan daftar menu yang kita berikan,” ujar Menag, Senin (13/08) sore waktu Saudi.
Sisi distribusi katering juga diupayakan tidak terlambat. “Kalau sampai terlambat, bagi jemaah implikasinya serius,” tandas Menag didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar Ali dan jajaran eselon II Kemenag lainnya.
Ditambahkan, mengingat jemaah kini tinggal di hotel berbintang jadi tidak bisa sekenanya memasak sendiri. “Jemaah tidak boleh sembarang memasak di dalam kamar, juga saat ini relatif tidak ada penjual makanan kaki lima seperti dulu karena memang dilarang Pemerintah Saudi,” urai Menag.
Di sisi lain, Menag juga menjelaskan, di setiap hotel ditempatkan petugas khusus untuk mencoba makanan secara acak. “Para petugas ini mempunyai kemampuan dasar untuk menguji makanan itu basi atau tidak,” sambung Menag lagi.
Nantinya akan dilakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan petugas dan sejumlah perwakilan penyedia katering yang dikontrak. Menag mengaku tidak akan mentolerir perusahaan katering yang wanprestasi. “Mereka yang tidak tepat waktu mendistribusikan makanan atau menyajikan sudah basi kita coret, dialihkan ke perusahaan lain,” pungkasnya.
Lokasi pertama yang dikunjungi Menag dan rombongan adalah Global Tastes yang berada di kawasan Jabal Nur, Makkah. Sementara Nobles Tastes yang terletak di Sharayya, Makkah, menjadi lokasi kedua yang dipilih.
Dalam pengamatan Menag, kedua penyedia katering tersebut tidak mengalami kendala berarti. “Alhamdulillah, juru masak kedua katering tidak menemui kendala dengan daftar menu yang kita berikan,” ujar Menag, Senin (13/08) sore waktu Saudi.
Sisi distribusi katering juga diupayakan tidak terlambat. “Kalau sampai terlambat, bagi jemaah implikasinya serius,” tandas Menag didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar Ali dan jajaran eselon II Kemenag lainnya.
Ditambahkan, mengingat jemaah kini tinggal di hotel berbintang jadi tidak bisa sekenanya memasak sendiri. “Jemaah tidak boleh sembarang memasak di dalam kamar, juga saat ini relatif tidak ada penjual makanan kaki lima seperti dulu karena memang dilarang Pemerintah Saudi,” urai Menag.
Di sisi lain, Menag juga menjelaskan, di setiap hotel ditempatkan petugas khusus untuk mencoba makanan secara acak. “Para petugas ini mempunyai kemampuan dasar untuk menguji makanan itu basi atau tidak,” sambung Menag lagi.
Nantinya akan dilakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan petugas dan sejumlah perwakilan penyedia katering yang dikontrak. Menag mengaku tidak akan mentolerir perusahaan katering yang wanprestasi. “Mereka yang tidak tepat waktu mendistribusikan makanan atau menyajikan sudah basi kita coret, dialihkan ke perusahaan lain,” pungkasnya.
(pur)