Zulkieflimansyah Ungkap Gempa Lombok Mestinya Jadi Bencana Nasional
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih Zulkieflimansyah meminta pemerintah menetapkan musibah gempa yang terjadi di Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional.
"Kalau pemerintah punya hati dan peduli, mestinya gempa Lombok menjadi bencana nasional," kata pria yang akrab disapa Zul ini kepada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Zul mengungkapkan, selain sudah menelan ratusan korban meninggal dunia dan ribuan yang terluka, juga banyak rumah warga yang roboh akibat musibah tersebut.
"Seperti di Kabupaten Lombok Utara yang hampir 80 rumah penduduk hancur. Sekarang masyarakat tidur di luar, di sawah, di bawah terpal sederhana. Seberapa lama anak bayi, orang tua dan lainnya akan hidup seperti ini,?" tuturnya.
Berikut data yang berhasil dihimpun hingga hari ini akibat dampak Gempa Bumi 7,0 SR yang mengguncang wilayah NTB sejak Minggu, 5 Agustus 2018 Pkl 19.46 WITA, hingga Rabu, 8 Agustus 2018 pukul 15.00 WITA.
Kerugian Personel
Meninggal dunia 381 orang yang terdiri dari Kabupaten Lobar 21 orang, Kab Lombok Utara 347 orang, Kota Mataram 5 orang, Kab Loteng 2 orang, Kab Lotim 6 orang.
Luka-Luka 1.033 orang
Luka Berat 672 orang berasal dari Kab Lobar 374 orang, Kab Lombok Utara 248 orang, Kota Mataram 2 orang, Kab Loteng 2 orang, dan Kab Lotim 46 orang.
Luka Ringan 361 orang. dari Kab Lobar 138 orang, Kab Lombok Utara 103 orang, Kota Mataram 7 orang, Kab Loteng 18 orang, Kab Lotim 95 orang.
Kerugian Materiil Rumah 22.721 unit
Rusak Berat: 9.220 unit, di antaranya di Kab Lobar 9.089 unit, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 9 unit, Kab Lotim 121 Unit, Kab Sumbawa Barat 1 unit.
Rusak Sedang sebanyak 723 unit di Kab Lobar data belum masuk, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 722 unit, Kab Lotim Nihil, Kab Sumbawa Barat 1 unit.
Rusak Ringan sekira 12.778 unit tersebar di Kab Lobar 8.715 unit, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 4.036 unit, Kab Lotim 25 unit, Kab Sumbawa Barat 2 unit.
Pengungsi sebanyak 270.168 orang yang tersebar di sejumlah titik, di antaranya,
Kab Lobar 68.946 orang. Kab Lombok Utara 158.880 orang. Kota Mataram 12.769 orang, Kab Loteng data belum masuk, Kab Lotim 29.573 orang.
"Kalau pemerintah punya hati dan peduli, mestinya gempa Lombok menjadi bencana nasional," kata pria yang akrab disapa Zul ini kepada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Zul mengungkapkan, selain sudah menelan ratusan korban meninggal dunia dan ribuan yang terluka, juga banyak rumah warga yang roboh akibat musibah tersebut.
"Seperti di Kabupaten Lombok Utara yang hampir 80 rumah penduduk hancur. Sekarang masyarakat tidur di luar, di sawah, di bawah terpal sederhana. Seberapa lama anak bayi, orang tua dan lainnya akan hidup seperti ini,?" tuturnya.
Berikut data yang berhasil dihimpun hingga hari ini akibat dampak Gempa Bumi 7,0 SR yang mengguncang wilayah NTB sejak Minggu, 5 Agustus 2018 Pkl 19.46 WITA, hingga Rabu, 8 Agustus 2018 pukul 15.00 WITA.
Kerugian Personel
Meninggal dunia 381 orang yang terdiri dari Kabupaten Lobar 21 orang, Kab Lombok Utara 347 orang, Kota Mataram 5 orang, Kab Loteng 2 orang, Kab Lotim 6 orang.
Luka-Luka 1.033 orang
Luka Berat 672 orang berasal dari Kab Lobar 374 orang, Kab Lombok Utara 248 orang, Kota Mataram 2 orang, Kab Loteng 2 orang, dan Kab Lotim 46 orang.
Luka Ringan 361 orang. dari Kab Lobar 138 orang, Kab Lombok Utara 103 orang, Kota Mataram 7 orang, Kab Loteng 18 orang, Kab Lotim 95 orang.
Kerugian Materiil Rumah 22.721 unit
Rusak Berat: 9.220 unit, di antaranya di Kab Lobar 9.089 unit, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 9 unit, Kab Lotim 121 Unit, Kab Sumbawa Barat 1 unit.
Rusak Sedang sebanyak 723 unit di Kab Lobar data belum masuk, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 722 unit, Kab Lotim Nihil, Kab Sumbawa Barat 1 unit.
Rusak Ringan sekira 12.778 unit tersebar di Kab Lobar 8.715 unit, Kab Lombok Utara data belum masuk, Kota Mataram data belum masuk, Kab Loteng 4.036 unit, Kab Lotim 25 unit, Kab Sumbawa Barat 2 unit.
Pengungsi sebanyak 270.168 orang yang tersebar di sejumlah titik, di antaranya,
Kab Lobar 68.946 orang. Kab Lombok Utara 158.880 orang. Kota Mataram 12.769 orang, Kab Loteng data belum masuk, Kab Lotim 29.573 orang.
(maf)