Moeldoko Apresiasi LIPI dalam Mengatasi Masalah Stunting
A
A
A
JAKARTA - Stunting atau permasalahan dengan gangguan pertumbuhan anak sehingga menyebabkan lebih pendek ketimbang teman-teman, akhir-akhir ini terus mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Karenanya untuk mengatasi stunting pada anak ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang, Jawa Barat, melakukan terobosan dengan melakukan pendekatan teknologi pangan. Misalnya produk Banana Bar, Banana Flakes (BaFle), dan mie non-gluten yang berbasis jagung.
Atas hasil ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengapresiasinya sekaligus berbincang-bincang langsung dengan pegawai LIPI Subang yang sebagian besar merupakan ilmuwan di bidangnya.
"LIPI dapat memanfaatkan buah nanas dalam pengembangan teknologi pangan, khususnya di Subang," kata Moeldoko, di sela-sela kunjungan ke LIPI Subang bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, akhir pekan kemarin.
Terkait produk perkebunan unggulan yang menjadikan Subang lekat dengan sebutan 'Kota Nanas'.
Sebagian besar penduduk di kota ini dikenal sebagai petani buah nanas. Sejak dulu, nanas madu menjadi komoditas utama bagi kota Subang dan terkenal hingga seluruh pelosok Indonesia.
Selain itu, Moeldoko berpesan agar LIPI dapat lebih terbuka lagi kepada masyarakat. "Lebih menghampiri, dan lebih membumi lagi karena selama ini belum banyak masyarakat yang mengetahui program-program lembaga ilmu pengetahuan ini," ucapnya.
Dalam kunjungan kali ini, Moeldoko disambut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko untuk kemudian melihat langsung proses pengaplikasian teknologi pangan dalam mengatasi stunting, misalnya produk Banana Bar, Banana Flakes (BaFle), dan mie non-gluten yang berbasis jagung.
Banana Bar merupakan produk pangan fungsional yang dihasilkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) LIPI di Subang, Jawa Barat. Produk ini juga telah dicicipi oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada kunjungannya ke Bogor, Jawa Barat bulan Juli silam.
Karenanya untuk mengatasi stunting pada anak ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang, Jawa Barat, melakukan terobosan dengan melakukan pendekatan teknologi pangan. Misalnya produk Banana Bar, Banana Flakes (BaFle), dan mie non-gluten yang berbasis jagung.
Atas hasil ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengapresiasinya sekaligus berbincang-bincang langsung dengan pegawai LIPI Subang yang sebagian besar merupakan ilmuwan di bidangnya.
"LIPI dapat memanfaatkan buah nanas dalam pengembangan teknologi pangan, khususnya di Subang," kata Moeldoko, di sela-sela kunjungan ke LIPI Subang bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, akhir pekan kemarin.
Terkait produk perkebunan unggulan yang menjadikan Subang lekat dengan sebutan 'Kota Nanas'.
Sebagian besar penduduk di kota ini dikenal sebagai petani buah nanas. Sejak dulu, nanas madu menjadi komoditas utama bagi kota Subang dan terkenal hingga seluruh pelosok Indonesia.
Selain itu, Moeldoko berpesan agar LIPI dapat lebih terbuka lagi kepada masyarakat. "Lebih menghampiri, dan lebih membumi lagi karena selama ini belum banyak masyarakat yang mengetahui program-program lembaga ilmu pengetahuan ini," ucapnya.
Dalam kunjungan kali ini, Moeldoko disambut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko untuk kemudian melihat langsung proses pengaplikasian teknologi pangan dalam mengatasi stunting, misalnya produk Banana Bar, Banana Flakes (BaFle), dan mie non-gluten yang berbasis jagung.
Banana Bar merupakan produk pangan fungsional yang dihasilkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) LIPI di Subang, Jawa Barat. Produk ini juga telah dicicipi oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada kunjungannya ke Bogor, Jawa Barat bulan Juli silam.
(maf)