Masyarakat Diimbau Manfaatkan Medsos Tingkatkan Potensi Usaha
A
A
A
JAKARTA - Penguatan aspek digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus dilakukan. Kini UMKM siap berkolaborasi dengan jejaring media sosial (Medsos) Facebook. Bahkan, Facebook Indonesia ini sudah menyiapkan pirantinya dan siap rilis pertengahan Agustus ini.
"Sekarang ini eranya media sosial. Momentum ini juga harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk branding. Posisinya sangat sederhana, cepat, dan tepat sasaran. Sebab, sebagian besar masyarakat ini adalah pengguna media sosial aktif," jelas Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Jumat (3/8/2018).
Berkolaborasi dengan Facebook pun menjadi opsi. Apalagi, Facebook Indonesia sudah memiliki program khusus pemberdayaan UMKM. Recananya, program ini sudah bisa rilis pada 14 Agustus 2018. Market utama dari program ini adalah kawasan Indonesia Timur. Moeldoko menambahkan, evaluasi secara berkala harus dilakukan untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
"Feedback itu penting. Jangan hanya menjalankan program saja. Tapi, harus dilihat hasil dan dampak yang dihasilkan. Kedepannya, Facebook ini juga harus selalu melakukan pemantauan secara rutin. Lalu, diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program tersebut," lanjut Moeldoko.
Saat ini sudah terdapat sekitar 10.000 UMKM yang siap menggunakan program Facebook tersebut. Mengoptimalkan peran dari program, berbagai pelatihan khusus pun siap diberikan. Pelaku UMKM ini akan diajari teknis penggunaan program secara lengkap. Pelatihan serupa juga akan diberikan bagi para Pemda. Harapannya, tercipta kesepahaman dan media sosial bisa dimanfaatkan optimal untuk bisnis.
"Kualitas kualitas Sumber Daya Manusia harus diperhatikan. Dan, tampaknya kedepannya, perlu ada diskusi lebih lanjut agar kami bisa turut bekerjasama. Kami juga harus saling bersinergi untuk mengisi program-program tersebut," terang Moeldoko.
Selain menyasar kualitas Sumber Daya Manusia, program ini juga untuk menumbuhkan nilai plus lain. UMKM diharapkan lebih kreatif dan inovatis dalam mengoptimalkan fungsi program Facebook ini. Lalu, bisnisnya tumbuh besar melalui beragam branding di media sosial. Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Rubben Hattari mengatakan, UMKM harus terbiasa denga media sosial.
"UMKM harus mengangkat kapasitasnya. Mereka harus terbiasa memanfaatkan media sosial untuk bisnis. Untuk mempecepat transformasi pengetahuan, kami akan libatkan mitra seperti NGO. Para NGO ini sebelumnya juga sudah dilatih secara khusus melalui training of trainer. Secara teknis, NGO ini akan melakukan roadshow ke beberapa kota," ujar Rubben.
Rubben mengakui, Facebook kini juga mengalami inovasi seiring dengan perkembangan teknologi dan tunturan market. Kini Facebook telah berinovasi sebagai media bisnis yang menjanjikan.
"Dulu visi dari Facebook sekedar menghubungkan orang-orang. Waktu itu, orang yang sudah terhubung ini akan membentuk komunitas dan membawa dampak positif. Tapi, sekarang mengarah ke bisnis," katanya.
Memberikan ruang tumbuh, infrastruktur untuk menunjang program ini juag sudah mulai dipikirkan. Sebab, program ini membutuhkan koneksi jaringan internet yang memadai. Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Eddy Soepadmo menuturkan, potensi kendala yang mungkin muncul yaitu ketersediaan konektivitas yang kuat.
"Koneksi antar komunitas ini penting. Artinya, infrastruktur juga harus menunjang. Tapi, jaringannya saat ini cukup luas. Hanya kapasitasnya yang harus ditingkatkan di beberapa wilayah. Secara umum, program Facebook ini sangat membantu UMKM. Dan, UMKM ini lini yang ideal karena ke depannya bisa tumbuh menjadi urat nadi ekonomi negara," pungkas Eddy.
"Sekarang ini eranya media sosial. Momentum ini juga harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk branding. Posisinya sangat sederhana, cepat, dan tepat sasaran. Sebab, sebagian besar masyarakat ini adalah pengguna media sosial aktif," jelas Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Jumat (3/8/2018).
Berkolaborasi dengan Facebook pun menjadi opsi. Apalagi, Facebook Indonesia sudah memiliki program khusus pemberdayaan UMKM. Recananya, program ini sudah bisa rilis pada 14 Agustus 2018. Market utama dari program ini adalah kawasan Indonesia Timur. Moeldoko menambahkan, evaluasi secara berkala harus dilakukan untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
"Feedback itu penting. Jangan hanya menjalankan program saja. Tapi, harus dilihat hasil dan dampak yang dihasilkan. Kedepannya, Facebook ini juga harus selalu melakukan pemantauan secara rutin. Lalu, diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program tersebut," lanjut Moeldoko.
Saat ini sudah terdapat sekitar 10.000 UMKM yang siap menggunakan program Facebook tersebut. Mengoptimalkan peran dari program, berbagai pelatihan khusus pun siap diberikan. Pelaku UMKM ini akan diajari teknis penggunaan program secara lengkap. Pelatihan serupa juga akan diberikan bagi para Pemda. Harapannya, tercipta kesepahaman dan media sosial bisa dimanfaatkan optimal untuk bisnis.
"Kualitas kualitas Sumber Daya Manusia harus diperhatikan. Dan, tampaknya kedepannya, perlu ada diskusi lebih lanjut agar kami bisa turut bekerjasama. Kami juga harus saling bersinergi untuk mengisi program-program tersebut," terang Moeldoko.
Selain menyasar kualitas Sumber Daya Manusia, program ini juga untuk menumbuhkan nilai plus lain. UMKM diharapkan lebih kreatif dan inovatis dalam mengoptimalkan fungsi program Facebook ini. Lalu, bisnisnya tumbuh besar melalui beragam branding di media sosial. Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Rubben Hattari mengatakan, UMKM harus terbiasa denga media sosial.
"UMKM harus mengangkat kapasitasnya. Mereka harus terbiasa memanfaatkan media sosial untuk bisnis. Untuk mempecepat transformasi pengetahuan, kami akan libatkan mitra seperti NGO. Para NGO ini sebelumnya juga sudah dilatih secara khusus melalui training of trainer. Secara teknis, NGO ini akan melakukan roadshow ke beberapa kota," ujar Rubben.
Rubben mengakui, Facebook kini juga mengalami inovasi seiring dengan perkembangan teknologi dan tunturan market. Kini Facebook telah berinovasi sebagai media bisnis yang menjanjikan.
"Dulu visi dari Facebook sekedar menghubungkan orang-orang. Waktu itu, orang yang sudah terhubung ini akan membentuk komunitas dan membawa dampak positif. Tapi, sekarang mengarah ke bisnis," katanya.
Memberikan ruang tumbuh, infrastruktur untuk menunjang program ini juag sudah mulai dipikirkan. Sebab, program ini membutuhkan koneksi jaringan internet yang memadai. Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Eddy Soepadmo menuturkan, potensi kendala yang mungkin muncul yaitu ketersediaan konektivitas yang kuat.
"Koneksi antar komunitas ini penting. Artinya, infrastruktur juga harus menunjang. Tapi, jaringannya saat ini cukup luas. Hanya kapasitasnya yang harus ditingkatkan di beberapa wilayah. Secara umum, program Facebook ini sangat membantu UMKM. Dan, UMKM ini lini yang ideal karena ke depannya bisa tumbuh menjadi urat nadi ekonomi negara," pungkas Eddy.
(maf)