Manajemen Talenta Dianggap Penting untuk Bentuk Kualitas SDM

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 11:53 WIB
Manajemen Talenta Dianggap Penting untuk Bentuk Kualitas SDM
Manajemen Talenta Dianggap Penting untuk Bentuk Kualitas SDM
A A A
JAKARTA - Konsep manajemen talenta segera dirilis. Tujuannya memperbaiki pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Metodenya pengelompokan kompetensi di berbagai bidang. Sasarannya generasi milenial potensial. Memuluskan program, anggaran besar disiapkan hingga melibatkan institusi kompeten.

"Manajemen talenta sangat penting. Saat ini menjadi kebutuhan mendesak. Sebab, Manajemen Talenta ini untuk memperbaiki sistem pengelolaan SDM. Tujuannya membentuk role model dalam talent," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dalam siaran pers, Jumat (3/8/2018).

Dikuatkannya Konsep Manajemen Talenta sebagai respon atas potensi besar yang dimiliki Indonesia. Khususnya, generasi milenialnya yang sangat potensial. Digulirkannya konsep ini juga dikuatkan cerita sukses sprinter muda Lalu Muhammad Zohri asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Zohri sukses raih emas nomor lari 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Tampere, Finlandia, Rabu 12 Juli 2018. Zohri membukukan catatan waktu terbaik 10,18 detik. Catatan ini sekaligus memecahkan rekor nasional 10,25 detik atas namanya sendiri.

Menjadi juara dunia, Zohri sukses mengungguli dua sprinter Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Moeldoko pun menambahkan, Konsep Manajemen Talenta akan difokuskan bagi potensi dan talenta muda berbakat.

"Prioritas dari Manajemen Talenta ini adalah bagi anak muda potensial di semua bidang. Indonesia ini banyak memiliki stok anak muda potensial dan berprestasi sperti Zohri. Potensi-potensi berbakat harus dikembangkan. Secara teknis, konsep ini sangat berhasil diterapkan di TNI dan Polri dalam mengelola SDM yang dimilikinya," lanjut Moeldoko.

Menegaskan komitmennya, pemerintah sudah menyiapkan anggaran besar untuk menopang kreativitas talenta muda potensial. Anggaran yang disiapkan untuk risetnya mencapai Rp25 Triliun. Dana besar ini diharapkan melahirkan berbagai karya terbaik untuk masa depan Indonesia. Moeldoko menerangkan, Indonesia membutuhkan bank resource yang valid untuk memastikan SDM kompeten di bidangnya.

"Sumber data ini akan mudahkan kita untuk mengetahui sebaran SDM berkualitas tiap bidang. Sebab, sejak awal mereka sudah dipetakan potensinya. Contoh gambaran pemetaannya itu seperti pemenang olimpiade, matematika, atau sains. Lalu, mereka dibina secara terintegrasi oleh human resources," kata Moeldoko lagi.

Menopang Konsep Manajemen Talenta, institusi terkemuka dan kapabel pun dilibatkan. Yang ditunjuk adalah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Memperkuat konsep ini, pertemuan dengan HIMPSI bahkan sudah dilakukan pada Kamis, 2 Agustus 2018. Lokasinya berada di Ruang Kepala Staf Presiden, Bina Graha, Jakarta.

"Kami mengundang HIMPSI untuk ikut memikirkan konsep terbaik dari Manajemen Talenta. Hal ini terutama setelah sprinter Zohri mendapatkan perhatian pemerintah," tegasnya lagi.

Secara profile, HIMPSI merupakan organisasi profesi Psikologi di Indonesia. Mereka bergerak sebagai wadah para profesional psikologi dari berbagai strata akademisi. Bertemu dengan Kepala Staf Presiden, HIMPSI menyertakan seluruh pakar pasikologi dari berbagai daerah. Ketum Pengurus Pusat HIMPSI Seger Handoyo menuturkan, Manajemen Talenta harus dibangun integratif dan berorientasi.

"Menurut kami, Manajemen Talenta disesuaikan dengan kepentingan nasional. Misalnya, terkait dengan kemandirian bangsa. Kemandirian dalam bidang apa saja, termasuk kualifikasinya bagaimana. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, akan diketahui talenta yang dibutuhkan seperti apa," tutur Seger.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5835 seconds (0.1#10.140)