Inovasi Harus Jadi Budaya Organisasi untuk Bertahan Hidup

Senin, 30 Juli 2018 - 21:45 WIB
Inovasi Harus Jadi Budaya Organisasi untuk Bertahan Hidup
Inovasi Harus Jadi Budaya Organisasi untuk Bertahan Hidup
A A A
JAKARTA - Inovasi harus menjadi budaya organisasi karena hal itu merupakan kunci bertahan hidup di era sekarang yang ketat persaingannya. Hal ini mengemuka dalam acara Sinergi dan Kolaborasi KORAN SINDO di Hotel Westin Jakarta, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Kegiatan ini dilakukan untuk kedua kalinya dalam rangka HUT KORAN SINDO ke-13. Hadir dalam apresiasi tersebut antara lain, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT), Bupati Trenggalek sekaligus Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, perwakilan dari Kemenristek Dikti dan Kemendes PDTT serta para peraih penghargaan.

Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto mengatakan, dinamika dunia usaha yang semakin ketat membuat organisasi harus terus melakukan perubahan. Inovasi sebagai upaya untuk menciptakan perubahan yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan sosial.

Inovasi bukan sekadar sesuatu yang baru namun juga harus menjadi pemicu pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. "Inovasi harus menjadi budaya organisasi karena inovasi adalah soal bagaimana bertahan hidup," kata Pung dalam sambutannya.

Apresiasi ini diberikan setelah melalui beberapa tahapan. Dimulai dengan monitoring dan inventarisasi data yang dilakukan oleh tim dari divisi penelitian dan pengembangan KORAN SINDO selama satu tahun terakhir terhadap inovasi-inovasi yang dilahirkan oleh berbagai perusahaan. Hasil monitoring tersebut kemudian dipilah sehingga mengerucut pada beberapa perusahaan.

Penilaian dilakukan terhadap inovasi dalam berbagai bidang yakni produk dan teknologi, pelayanan dan pemasaran, CSR, serta sumber daya manusia. Penilaian terhadap inovasi dilakukan dengan mengacu pada indikator umum dan khusus.

Setelah melalui tahap pemilahan, terpilihlah 18 perusahaan sebagai nominator penerima apresiasi. Para nominator tersebut kemudian diminta untuk menjalankan tahap selanjutnya yaitu validasi data di hadapan para juri yang terdiri dari Head of Reseach Center and Case Clearing House (RC-CCH) PPM School Of Management, Wahyu T Setyobudi, Lektor Kepala (Associate Professor) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) Budi Frensidy, dan Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6375 seconds (0.1#10.140)