Kesan Pertama Pakai Apache, Kalau Mobil Itu Ibarat Ferrari
A
A
A
SEMARANG - Delapan unit helikopter Apache AH 64E milik Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), dilengkapi sejumlah teknologi paling mutakhir.
Komandan Skadron 11/Serbu Penerbad Letkol Cpn Cahyo Permono menerangkan, produk Apache AH 64E dengan generasi sebelum yakni AH 64D seperti yang dimiliki Singapura ada beberapa perbedaan.
"Jadi kalau tipe Delta atau AH 64D power enginenya ada keterbatasan. Berbeda dengan AH 64E, sehingga pilot tidak merasakan kesulitan dalam menjalankan operasi. Jadi lebih mudah dibandingkan tipe sebelumnya," katanya, Jumat 20 Juli 2018.
Cahyo menjelaskan, sebagai helikopter serbu atau tempur (gunship) helikopter Apache AH 64E dilengkapi sejumlah persenjataan. Ada tiga senjata pada helikopter Apache AH 64E, pertama automaticgun Canon 30 mm yang mampu menembus baja setebal 2-5 centimeter, kedua roket berjarak tembak 7 km, ketiga rudal udara ke darat.
"Helikopter ini (Apache AH 64E), merupakan helikopter canggih, karena dilengkapi sensor dan semua bagian dikerjakan oleh komputer. Ini merupakan helikopter digital pertama yang kita miliki," jelasnya.
Semua proses sistemnya, termasuk pengoperasian senjata sudah menggunakan electro optic system atau perpaduan optik dan elektronik. “Keunggulan helikopter ini mampu beroperasi pada malam hari,” katanya.
Seorang pilot helikopter Apache Skadron 11 /Serbu Lettu Alexius seusai usai latihan menuturkan, banyak perbedaan antara helikopter analog dengan digital. "Kalau Helikopter Apache ini semuanya serba komputer atau digital. Kalau di ibaratkan pada kendaraan mobil itu, Apache ini seperti mobil Ferrari," sebutnya.
Dia memaparkan serunya mengawaki Apache AH 64E karena semua serba digital. Bahkan dalam mengendalikan helikopter hingga menembak sasaran saja, cukup melihat dari kaca helm yang dikenakannya.
"Karena helm ini semua terhubung dan pengoperasiannya seperti komputer. Mata kita sebelah terfokus pada uv yang ada di helm dan sebelah lagi melihat biasa," jelasnya.
Komandan Skadron 11/Serbu Penerbad Letkol Cpn Cahyo Permono menerangkan, produk Apache AH 64E dengan generasi sebelum yakni AH 64D seperti yang dimiliki Singapura ada beberapa perbedaan.
"Jadi kalau tipe Delta atau AH 64D power enginenya ada keterbatasan. Berbeda dengan AH 64E, sehingga pilot tidak merasakan kesulitan dalam menjalankan operasi. Jadi lebih mudah dibandingkan tipe sebelumnya," katanya, Jumat 20 Juli 2018.
Cahyo menjelaskan, sebagai helikopter serbu atau tempur (gunship) helikopter Apache AH 64E dilengkapi sejumlah persenjataan. Ada tiga senjata pada helikopter Apache AH 64E, pertama automaticgun Canon 30 mm yang mampu menembus baja setebal 2-5 centimeter, kedua roket berjarak tembak 7 km, ketiga rudal udara ke darat.
"Helikopter ini (Apache AH 64E), merupakan helikopter canggih, karena dilengkapi sensor dan semua bagian dikerjakan oleh komputer. Ini merupakan helikopter digital pertama yang kita miliki," jelasnya.
Semua proses sistemnya, termasuk pengoperasian senjata sudah menggunakan electro optic system atau perpaduan optik dan elektronik. “Keunggulan helikopter ini mampu beroperasi pada malam hari,” katanya.
Seorang pilot helikopter Apache Skadron 11 /Serbu Lettu Alexius seusai usai latihan menuturkan, banyak perbedaan antara helikopter analog dengan digital. "Kalau Helikopter Apache ini semuanya serba komputer atau digital. Kalau di ibaratkan pada kendaraan mobil itu, Apache ini seperti mobil Ferrari," sebutnya.
Dia memaparkan serunya mengawaki Apache AH 64E karena semua serba digital. Bahkan dalam mengendalikan helikopter hingga menembak sasaran saja, cukup melihat dari kaca helm yang dikenakannya.
"Karena helm ini semua terhubung dan pengoperasiannya seperti komputer. Mata kita sebelah terfokus pada uv yang ada di helm dan sebelah lagi melihat biasa," jelasnya.
(wib)