Keluarga Curiga jika AJ Diduga Ikut Jaringan Teroris
A
A
A
SLEMAN - Keluarga AJ, 40 terduga teroris warga Karangmojo, Tamanmartani, Kalasan, Sleman yang diamankan Densus 88 Antiteror, di tempat usahanya jualan dawet, sudah mencurigai AJ mengikuti jaringan teroris.
Selain ada perubahan perangai dan penampilan, AJ juga sering membicarakan tentang jihad termasuk berusaha mendoktrin tentang keyakinan kepada keluarga.
"Sejak empat tahun lalu, mulai ada yang beda dari kakak saya. Kadang suka ngajak ngobrol tentang jihad, malah seolah-olah mendoktrin. Tapi saya tidak tahu apa alirannya," kata adik kandung AJ, Nurhadi, Kamis (19/7/2018).
Nurhadi mengatakan, di rumah kakaknya banyak buku-buku terkait jihad, namun ia tidak mengetahui secara persis mengenai buku tersebut. Menurutnya, keluarga sudah pasrah terkait ditangkapnya AJ, karena keluarga sudah mengingatkan.
"Kami ada lima saudara, AJ anak kedua, saya keempat," paparnya.
(Baca juga: Densus 88 Amankan Lagi Satu Terduga Teroris di Sleman)
Selain berjualan dawet, AJ juga menjadi driver ojek online dan di sela-sela itu juga sering bolak-balik Yogyakarta-Jakarta, minimal satu minggu sekali. "Namun untuk urusan apa saya tidak tahu," kata tetangga AJ, Sukardi.
Istri AJ, Siti, 30 yakin kalau suaminya tidak terlibat jaringan teroris. Dia berharap suaminya bisa segera pulang dan bisa berkumpul dengan keluarga seperti semula.
Mengenai suaminya yang sering pergi ke Jakarta Siti mengaku untuk mengurus pekerjaan listrik. Sebab dulunya lulusan STM listrik. "Ke Jakarta ngurus pekerjaan sebagai tukang listrik," ungkapnya.
Selain ada perubahan perangai dan penampilan, AJ juga sering membicarakan tentang jihad termasuk berusaha mendoktrin tentang keyakinan kepada keluarga.
"Sejak empat tahun lalu, mulai ada yang beda dari kakak saya. Kadang suka ngajak ngobrol tentang jihad, malah seolah-olah mendoktrin. Tapi saya tidak tahu apa alirannya," kata adik kandung AJ, Nurhadi, Kamis (19/7/2018).
Nurhadi mengatakan, di rumah kakaknya banyak buku-buku terkait jihad, namun ia tidak mengetahui secara persis mengenai buku tersebut. Menurutnya, keluarga sudah pasrah terkait ditangkapnya AJ, karena keluarga sudah mengingatkan.
"Kami ada lima saudara, AJ anak kedua, saya keempat," paparnya.
(Baca juga: Densus 88 Amankan Lagi Satu Terduga Teroris di Sleman)
Selain berjualan dawet, AJ juga menjadi driver ojek online dan di sela-sela itu juga sering bolak-balik Yogyakarta-Jakarta, minimal satu minggu sekali. "Namun untuk urusan apa saya tidak tahu," kata tetangga AJ, Sukardi.
Istri AJ, Siti, 30 yakin kalau suaminya tidak terlibat jaringan teroris. Dia berharap suaminya bisa segera pulang dan bisa berkumpul dengan keluarga seperti semula.
Mengenai suaminya yang sering pergi ke Jakarta Siti mengaku untuk mengurus pekerjaan listrik. Sebab dulunya lulusan STM listrik. "Ke Jakarta ngurus pekerjaan sebagai tukang listrik," ungkapnya.
(maf)