Kepala BNN: Indonesia Masih Jadi Magnet Peredaran Narkoba

Kamis, 12 Juli 2018 - 12:23 WIB
Kepala BNN: Indonesia...
Kepala BNN: Indonesia Masih Jadi Magnet Peredaran Narkoba
A A A
BOGOR - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar kegiatan puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2018 di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/7/2018).

Kepala BNN, Heru Winarko mengungkapkan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia memprihatinkan. Menurutnya, Indonesia masih menjadi 'magnet' peredaran narkoba oleh para pengedar dalam menjajakan barang haram mereka.

"Dan, bisnis ini sangat menggiurkan," ujar Heru dalam sambutannya.

Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menganggap, Indonesia masih jadi target peredaran narkoba karena banyaknya pintu masuk di jalur-jalur ilegal. Karenanya, pintu masuk tersebut butuh pengawasan ketat dari aparat negara.

Menurutnya, harga ilegal narkoba di tempat produksinya sebesar Rp40 ribu per gram. Lalu, sampai di Jakarta bisa dijual sampai Rp1,5 juta per gramnya.

Bisa dibayangkan untuk biaya antar narkoba per kilogramnya Rp25 juta, jika dihitung keuntungan mereka membawa 10 kilogram, pendapatannya bisa mencapai Rp250 juta. "Di Indonesia ini, permintaan besar dan harga mahal. Makanya, jadi daya tarik utama peredaran narkoba," jelasnya.

Merujuk hasil riset BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada 2017, angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 1,77% atau 3-3,7 juta orang. Menurutnya, jumlah ini dihitung dari total populasi di Indonesia pada usia 10-59 tahun. "Ini menunjukkan bahwa kondisi masyarakat masih cukup rentan atas penyalahgunaan narkoba," ucapnya.

BNN mengusung dua tema besar pada peringatan HANI 2018. Yakni Listen First – Listening to Children and Youth is The First Step to Help Them Grow Healthy and Safe. Serta Menyatukan dan Menggerakkan Seluruh Kekuatan Bangsa dalam Perang Melawan Narkotika untuk Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Sehat tanpa Narkotika.

Hadir dalam peringatan tersebut Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mendes PDT Eko Putro Sandjojo, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto, Ketua KPK Agus Rahardjo, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan sejumlah kepala lembaga lainnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)