Lestarikan Budaya lewat Festival Tari Topeng
A
A
A
JAKARTA - Festival Babukung 2018: Traditional Mask Festival akan digelar pada 17 hingga 19 Juli 2018. Festival yang digelar di Kabupaten Lamandau, Kalimantan tengah itu mengangkat tema Unity in Diversity atau Kesatuan dalam Perbedaan.
Festival yang akan di-launching di Jakarta ini sudah digelar sejak tahun 2016. Tujuannya untuk mempertahankan budaya asli yang bersumber dari kearifan lokal khas Dayak Tomun di Kalimantan Tengah.
Alasan festival ini di-launching di Jakarta agar menjadi atensi pemerintah, masyarakat dan wisatawan di tingkat nasional dan internasional.
"Harapannya melalui launching di Gedung Kesenian Jakarta ini, kesenian Babukung mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan Tengah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lamandau, Frans Evendi di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018).
Frans menjelaskan, festival Babukung merupakan festival tari topeng yang pada mulanya merupakan bagian dari ritual adat masyarakat Dayak Tomun saat ada kerabat yang meninggal dunia.
Penari yang merupakan orang-orang satu desa dan desa sekitar datang menghibur ke rumah duka. Tidak hanya menghibur kerabat yang berduka, para penari juga membawa bantuan yang meringankan beban ekonomi pihak yang berduka.
"Secara filosofis ini menjaga kekeluargaan, juga ada nilai gotong royong," beber Frans.
Frans mengatakan, Kabupaten Lamandau memiliki potensi pariwisata, seni, dan budaya yang tak kalah memesona dengan wilayah lain di Indonesia. Menurut Frans, potensi seni dan budaya tidak dapat dipisahkan karena terbukti menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Lamandau.
"Festival Babukung telah meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Lamandau. Kami harap ini bisa memicu perputaran ekonomi masyarakat dari datangnya wisatawan," ucap Frans.
Festival yang akan di-launching di Jakarta ini sudah digelar sejak tahun 2016. Tujuannya untuk mempertahankan budaya asli yang bersumber dari kearifan lokal khas Dayak Tomun di Kalimantan Tengah.
Alasan festival ini di-launching di Jakarta agar menjadi atensi pemerintah, masyarakat dan wisatawan di tingkat nasional dan internasional.
"Harapannya melalui launching di Gedung Kesenian Jakarta ini, kesenian Babukung mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan Tengah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lamandau, Frans Evendi di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018).
Frans menjelaskan, festival Babukung merupakan festival tari topeng yang pada mulanya merupakan bagian dari ritual adat masyarakat Dayak Tomun saat ada kerabat yang meninggal dunia.
Penari yang merupakan orang-orang satu desa dan desa sekitar datang menghibur ke rumah duka. Tidak hanya menghibur kerabat yang berduka, para penari juga membawa bantuan yang meringankan beban ekonomi pihak yang berduka.
"Secara filosofis ini menjaga kekeluargaan, juga ada nilai gotong royong," beber Frans.
Frans mengatakan, Kabupaten Lamandau memiliki potensi pariwisata, seni, dan budaya yang tak kalah memesona dengan wilayah lain di Indonesia. Menurut Frans, potensi seni dan budaya tidak dapat dipisahkan karena terbukti menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Lamandau.
"Festival Babukung telah meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Lamandau. Kami harap ini bisa memicu perputaran ekonomi masyarakat dari datangnya wisatawan," ucap Frans.
(dam)