Kemenag Sewa 16 Hotel di Mekkah Selama 3 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan 165 hotel bagi jamaah Indonesia selama di Mekkah pada musim haji 1439 H/2018 M.
”Sebanyak 16 hotel di Mekkah tahun ini disewa multiyears yakni selama tiga tahun,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis saat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jamaah Haji di Arab Saudi 1439H/2018M di Medan, Jumat (29/6/2018).
Menurut Sri Ilham, ada tiga syarat yang harus dipenuhi bagi hotel yang akan disewa secara multiyears. Pertama, kontrak hotel harus dilakukan dengan pemilik, bukan perantara. Kedua, harga berlaku flat selama tiga tahun. Ketiga, hotel harus berkinerja baik. Selain 16 hotel yang disewa multiyears, Kemenag juga telah menyewa kembali (repeat order) 109 hotel yang digunakan tahun lalu. Dia mengatakan, sewa ulang didasarkan pada hasil penilaian jamaah, petugas, dan kasektor.
”Hotel yang disewa kembali ini dinilai memberikan pelayanan yang baik pada musim haji tahun lalu,” katanya. Sri ilham menjelaskan, proses pemilihan hotel yang disewa juga memperhatikan kemudahan distribusi katering dan layanan transportasi ke Masjidilharam.
Sebanyak 165 hotel ini tersebar di tujuh wilayah yakni Jarwal, Misfalah, Raudhah, Mahbas Jin, Syisyah, Aziziah, dan Rei Bakhsy. ”Jarak terjauh 4.390 meter dan terdekat 900 meter,” ungkapnya.
Untuk akomodasi di Madinah, lanjut Sri Ilham, Kemenag telah menyewa 107 hotel. Sebanyak 32 hotel disewa satu musim penuh. ”32 hotel itu kapasitasnya mencapai 105.000 jamaah,” ujarnya.
Kloter pertama jamaah haji Indonesia akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Gelombang pertama menuju Madinah, gelombang kedua menuju Jeddah.
Kasubdit Katering Haji Abdullah Yunus mengatakan, Kemenag terus meningkatkan layanan bagi jamaah haji Indonesia satu di antaranya layanan katering. Dia mengatakan tahun ini jamaah akan menerima layanan katering sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 60 kali.
”Sebanyak 40 kali makan di Mekkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina,” terangnya.
Menurut Abdullah, jamaah haji tidak perlu lagi membawa bekal bahan makanan terlalu banyak selama di Tanah Suci sebab peningkatan layanan katering tahun ini sangat signifikan. (Sudarsono)
”Sebanyak 16 hotel di Mekkah tahun ini disewa multiyears yakni selama tiga tahun,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis saat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jamaah Haji di Arab Saudi 1439H/2018M di Medan, Jumat (29/6/2018).
Menurut Sri Ilham, ada tiga syarat yang harus dipenuhi bagi hotel yang akan disewa secara multiyears. Pertama, kontrak hotel harus dilakukan dengan pemilik, bukan perantara. Kedua, harga berlaku flat selama tiga tahun. Ketiga, hotel harus berkinerja baik. Selain 16 hotel yang disewa multiyears, Kemenag juga telah menyewa kembali (repeat order) 109 hotel yang digunakan tahun lalu. Dia mengatakan, sewa ulang didasarkan pada hasil penilaian jamaah, petugas, dan kasektor.
”Hotel yang disewa kembali ini dinilai memberikan pelayanan yang baik pada musim haji tahun lalu,” katanya. Sri ilham menjelaskan, proses pemilihan hotel yang disewa juga memperhatikan kemudahan distribusi katering dan layanan transportasi ke Masjidilharam.
Sebanyak 165 hotel ini tersebar di tujuh wilayah yakni Jarwal, Misfalah, Raudhah, Mahbas Jin, Syisyah, Aziziah, dan Rei Bakhsy. ”Jarak terjauh 4.390 meter dan terdekat 900 meter,” ungkapnya.
Untuk akomodasi di Madinah, lanjut Sri Ilham, Kemenag telah menyewa 107 hotel. Sebanyak 32 hotel disewa satu musim penuh. ”32 hotel itu kapasitasnya mencapai 105.000 jamaah,” ujarnya.
Kloter pertama jamaah haji Indonesia akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Gelombang pertama menuju Madinah, gelombang kedua menuju Jeddah.
Kasubdit Katering Haji Abdullah Yunus mengatakan, Kemenag terus meningkatkan layanan bagi jamaah haji Indonesia satu di antaranya layanan katering. Dia mengatakan tahun ini jamaah akan menerima layanan katering sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 60 kali.
”Sebanyak 40 kali makan di Mekkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina,” terangnya.
Menurut Abdullah, jamaah haji tidak perlu lagi membawa bekal bahan makanan terlalu banyak selama di Tanah Suci sebab peningkatan layanan katering tahun ini sangat signifikan. (Sudarsono)
(nfl)