Membahas Dakwah Islam lewat Halaqah Kebangsaan

Jum'at, 29 Juni 2018 - 18:35 WIB
Membahas Dakwah Islam lewat Halaqah Kebangsaan
Membahas Dakwah Islam lewat Halaqah Kebangsaan
A A A
JAKARTA - Aksi teror dan radikal masih menjadi ancaman keamanan dalam berbangsa serta bernegara di Indonesia.

Oleh karena itu, perlu digencarkan dakwah yang menunjukkan Islam yang damai dan anti kekerasan.

Hal menjadi salah satu bahasan Halaqah Kebangsaan yang digelar Darul Fattah. Dalam acara ini, Direktur Lembaga Kajian Keislaman Darul Fattah, Achmad Solechan mengatakan, cara-cara dakwah yang dijalankan para teroris tidak pernah dibenarkan secara agama dan hukum negara.

"Apa yang mereka lakukan dengan aksi kekerasan adalah menyalahi fitrah sendiri serta bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Nabi Muhammad dalam menjalankan dakwah penuh dengan kelembutan dan antikekerasan. Ini diteruskan para Wali Songo yang menyebarkan dakwah Islam di Jawa melalui akulturasi budaya dan kelembutan," tutur Achmad Solechan dalam Halaqoh Kebangsaan dengan tema Islam dan Dakwah di Aula Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Bantany, Serang, Banten, Kamis (28/6/2018).

Menurut dia, pemaknaan jihad yang diyakini para teroris dilakukan dengan memahami ayat-ayat Alquran secara sepihak, yaitu meyakini ayat berisi ajakan perang dan menghapus semua ayat tentang hubungan damai.

"Hari ini, Indonesia sedang dihadapkan pada kenyataan berkembangnya beragam aliran keras dan tumbuhnya semangat beragama dengan menjadikan dirinya seorang yang berjihad dalam arti yang keliru. Mereka rela menjadi pengantin, yang siap menjadikan dirinya sebagai pelaku bom bunuh diri demi memenuhi pelaksanaan jihad sebagaimana yang dipahaminya," terangnya.

Dia berharap dengan adanya acara halaqah ini, dakwah dengan cara damai sampai pada sasaran dan memberikan pemahaman pemaknaan berjihad sesuai ajaran Islam.

Sementara itu, peneliti dan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Dr Mukti Ali yang juga menjadi pembicara di acara ini mengungkapkan dakwah yang dilakukan dengan cara instan tidak akan berhasil.

Pasalnya, dalam berdakwah ada yang namanya hikmah dan keteladanan sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW dan para Wali Songo.

Dia mencontohkan bagaimana para tokoh kharismatik dari Banten yang ikut melawan penjajahan adalah tokoh Islam. Menurut dia, dengan keteladanan dan kebijaksanaannya dalam berdakwah menunjukkan Islam agama damai.

"Dengan keteladanan, kearifan, kerendahan hati, para pengajar di pesantren terus menerus mengajarkan Islam yang damai,"paparnya.

Sedangkan pengasuh pesantren Ma’had Al Bahrain, Dr Fatkhuri Wahmad mengingatkan kewaspadaan ideologi terorisme dan radikalisme. Terutama yang mengarah pada remaja dan anak-anak yang tidak memiliki basis agama yang mapan.

Dalam acara Halaqah Kebangsaan ini hadir sebagai narasumber Dr Mufti Ali (Peneliti dan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin), Dr. Imdadun Rahmat (Peneliti LKI Darul Fattah) dan Dr Fatkhuri Wahmad (Pengasuh Ma’had Al Bahrain).
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5198 seconds (0.1#10.140)