Momen Idul Fitri, Sam Aliano Ajak Masyarakat Stop Fitnah dan Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat dinilai belum move on dari Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Salah satu indikasinya adalah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno diteriaki warga saat menghadiri open house Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 15 Juni 2018.
"Saya heran di saat kemeriahan Idul Fitri yang harusnya silaturahmi saling memaafkan tapi ini mencerminkan demokrasi yang fatal, karena satu tahun pilkada masih belum move on dari Ahok," ujar bakal Calon Presiden Sam Aliano di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (17/6/2018).
Diketahui, Anies dan Sandi saat itu hendak mengikuti antrean untuk bersalaman dengan Presiden Jokowi. Akan tetapi, keduanya justru disoraki oleh sebagian warga di lokasi itu.
"Atau mungkin sengaja agar negeri ini tidak stabil dan membuat kekacauan. Selama ini isu hoaks dan fitnah dan saling kritik dan saling ejek termasuk fenomena kaus ganti presiden atau tetap presiden," kata Sam.
Adapun saat disoraki, Anies hanya melempar senyuman dan langsung menyalami gerombolan yang menyorakinya. Kemudian suasana kembali tenang. Sedangkan, ketika Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh datang, gerombolan tersebut memberi tepuk tangan.
"Saya heran, kapan perseteruan dan hoaks ini bisa berhenti? Cukuplah, karena ini membahayakan bangsa. Itu semua karena perseteruan antar elite politk sehingga efeknya kepada masyarakat. Marilah ciptakan demokrasi berkualitas dan bermartabat," kata Sam.
Sebelumnya juga, baliho doa Ramadhan milik Sam sempat dirusak dan dicuri. Bahkan ada lagi foto yang beredar yang menunjukkan sebuah mobil bertuliskan Jokowi di belakang mobil menabrak pohon.
"Stop fitnah dan hoaks. Mari bersatu membangun bangsa, menang kalah itu demokarsi yang hakiki, indahnya saling memaafkan. Semoga Lebaran ini menjadi hikmah akhir perseteruan dan perselisihan dan fitnah," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (APMI) itu.
"Saya heran di saat kemeriahan Idul Fitri yang harusnya silaturahmi saling memaafkan tapi ini mencerminkan demokrasi yang fatal, karena satu tahun pilkada masih belum move on dari Ahok," ujar bakal Calon Presiden Sam Aliano di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (17/6/2018).
Diketahui, Anies dan Sandi saat itu hendak mengikuti antrean untuk bersalaman dengan Presiden Jokowi. Akan tetapi, keduanya justru disoraki oleh sebagian warga di lokasi itu.
"Atau mungkin sengaja agar negeri ini tidak stabil dan membuat kekacauan. Selama ini isu hoaks dan fitnah dan saling kritik dan saling ejek termasuk fenomena kaus ganti presiden atau tetap presiden," kata Sam.
Adapun saat disoraki, Anies hanya melempar senyuman dan langsung menyalami gerombolan yang menyorakinya. Kemudian suasana kembali tenang. Sedangkan, ketika Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh datang, gerombolan tersebut memberi tepuk tangan.
"Saya heran, kapan perseteruan dan hoaks ini bisa berhenti? Cukuplah, karena ini membahayakan bangsa. Itu semua karena perseteruan antar elite politk sehingga efeknya kepada masyarakat. Marilah ciptakan demokrasi berkualitas dan bermartabat," kata Sam.
Sebelumnya juga, baliho doa Ramadhan milik Sam sempat dirusak dan dicuri. Bahkan ada lagi foto yang beredar yang menunjukkan sebuah mobil bertuliskan Jokowi di belakang mobil menabrak pohon.
"Stop fitnah dan hoaks. Mari bersatu membangun bangsa, menang kalah itu demokarsi yang hakiki, indahnya saling memaafkan. Semoga Lebaran ini menjadi hikmah akhir perseteruan dan perselisihan dan fitnah," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (APMI) itu.
(kri)