Awasi Ponsel dan Medsos Mahasiswa, Dahnil: Melebihi Laku Orde Baru
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak sependapat dengan langkah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) yang meninginkan pencatatan nomor ponsel dan media sosial saat proses penerimaan mahasiswa baru.
"Laku seperti itu melebihi laku Orde Baru," ujar Dahnil saat dihubungi SINDOnews, Jumat (8/6/2018).
Dahnil menganggap, upaya pemerintah yang ingin mengawasi mahasiswa melalui pencatatan nomor ponsel pribadi tidak tepat. Menurut dia, upaya tersebut justru tidak akan menihilkan radikalisme, melainkan berpotensi memunculkan bibit radikalisme baru atau reradikalisme.
"Karena mereka merasa distigmatisasi dan diperlakukan tidak adil," tegas dia.
Dahnil menyarankan, pemerintah dalam hal ini Menristek Dikti, M Nasir fokus untuk memperbaiki model akademik di kampus-kampus. Sehingga, upaya pencegahan terhadap pihak-pihak yang diduga terpapar paham radikal bisa diatasi.
"Harusnya, fokus membangun atmosfer akademik yang unggul dan melakukan moderasi pemahaman agama bukan justru sibuk melakukan laku represif seperti itu," pungkasnya.
"Laku seperti itu melebihi laku Orde Baru," ujar Dahnil saat dihubungi SINDOnews, Jumat (8/6/2018).
Dahnil menganggap, upaya pemerintah yang ingin mengawasi mahasiswa melalui pencatatan nomor ponsel pribadi tidak tepat. Menurut dia, upaya tersebut justru tidak akan menihilkan radikalisme, melainkan berpotensi memunculkan bibit radikalisme baru atau reradikalisme.
"Karena mereka merasa distigmatisasi dan diperlakukan tidak adil," tegas dia.
Dahnil menyarankan, pemerintah dalam hal ini Menristek Dikti, M Nasir fokus untuk memperbaiki model akademik di kampus-kampus. Sehingga, upaya pencegahan terhadap pihak-pihak yang diduga terpapar paham radikal bisa diatasi.
"Harusnya, fokus membangun atmosfer akademik yang unggul dan melakukan moderasi pemahaman agama bukan justru sibuk melakukan laku represif seperti itu," pungkasnya.
(kri)