TNI Siagakan Kapal Perang untuk Kelancaran Arus Mudik
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan jajarannya untuk menyiagakan kapal perang bila diperlukan dalam memperlancar arus mudik Lebaran 2018. Pengerahan kapal perang ini diperkuat dengan memorandum of understanding (MoU) TNI-Polri mengingat inti dari angkutan Lebaran adalah keselamatan masyarakat.
"Kemudian personel Basarnas kami siagakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti terjadinya kecelakaan kegagalan transportasi udara," ujar Hadi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pengamanan Idul Fitri di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).
Mantan KSAU ini menyatakan, jajaran TNI juga akan membantu Polri dalam mengamankan arus mudik di wilayah-wilayah yang memiliki potensi bencana alam seperti erupsi gunung merapi dan tanah longsor. "Rencana kontiuensi selanjutnya adalah kesiapsiagaan kecelakaan, bencana alam. Apabila terjadi kecelakaan, kegagalan transportasi, kami juga siapkan kejadian bencana alam, erupsi, dan tanah longsor," terangnya.
Semua bantuan alutsista TNI, kata Hadi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri dan kementerian terkait. Hadi menuturkan, pesawat Hercules dan helikopter juga di siagakan untuk proses evakuasi jika terjadi bencana alam yang di luar dugaan. "Koordinasi kementerian dan menyiagakan pesawat terbang Hercules apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Kami akan koordinasi kementerian untuk dukung kegiatan transportasi," ucap Hadi.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mewaspadai pungutan liar (pungli) dan aksi pembegalan terhadap truk-truk dan kendaraan umum yang biasanya melintas pa da saat mudik Lebaran. Menurut Tito, jalur dari Aceh sampai Lampung seringkali dipadati oleh preman atau pun petugas yang menagih pungli. Sedangkan jalur di Lampung dan Sumatera Selatan kerap menjadi sasaran pelaku begal. "Pungli di jalan angkutan truk oleh preman maupun petugas, baik petugas Dinas Perhubungan daerah maupun dari Polri harus dibasmi," tegas Tito.
Masalah pungli memang marak menjelang Lebaran. Di DKI Jakarta misalnya polisi berhasil mengamankan delapan pelaku pungli di kawasan Thamrin City. Pelaku menggunakan modus membuat salinan karcis retribusi seharga Rp10.000 dan tiket parkir seharga Rp30.000 kemudian di bebankan kepada truk yang lewat ataupun pengguna lahan parkir.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, pihaknya akan menyebar anggota polisi berpakaian preman atau intelijen di sejumlah rest area yang bia sa dijadikan tempat isti rahat sementara bagi para pemudik saat libur panjang Lebaran.
Menurut Argo, polisi berpakaian preman itu bertugas mengawasi secara diam-diam potensi kriminal yang menyasar para pemudik, termasuk kendaraan yang ditinggal istirahat karena biasanya para pemudik membawa barang-barang berharga yang disimpan dalam mobil. "Jadi nantinya di setiap rest area untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, kami akan menempatkan anggota yang berseragam dan tak berseragam," kata Argo.
Argo menerangkan, pelaku kejahatan bakal memanfaatkan kelengahan para pemudik untuk melakukan aksinya. Di rest area banyak mobil pribadi maupun umum berhenti, yang di dalamnya terdapat barang-barang berharga, sementara pemilik sedang istirahat. "Misalnya ada pemudik yang capek, tidur, lalu pintu mobil dibuka karena biasa mesin mobil dimatikan. Kemungkinan kejahatan pencurian terbuka lebar, pencuri gampang masuk, di sanalah anggota yang akan memantau dan antisipasi," terangnya.
Meski begitu, mantan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur ini tidak merinci jumlah intelijen yang akan disebar di sejumlah rest area di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Menurut dia, jumlah anggota ini akan disesuaikan dengan kebutuhan pengamanan di lapangan. Lebih lanjut, dia mengimbau agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pengamanan dari polisi, melainkan harus ada inisiatif dari pemudik. Misalnya kalau keadaan mengantuk sebaiknya istirahat di rest area dan saat istirahat dipastikan kendaraan dalam keadaan terkunci.
"Kita imbau agar pemudik yang istirahat atau tidur jangan semuanya, minimal ada yang jaga barang-barang bawaannya. Lalu, kalau pemudik mau istirahat di malam hari, diusahakan berhenti di bawah lampu penerangan atau tempat terang," pungkasnya.
"Kemudian personel Basarnas kami siagakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti terjadinya kecelakaan kegagalan transportasi udara," ujar Hadi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pengamanan Idul Fitri di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).
Mantan KSAU ini menyatakan, jajaran TNI juga akan membantu Polri dalam mengamankan arus mudik di wilayah-wilayah yang memiliki potensi bencana alam seperti erupsi gunung merapi dan tanah longsor. "Rencana kontiuensi selanjutnya adalah kesiapsiagaan kecelakaan, bencana alam. Apabila terjadi kecelakaan, kegagalan transportasi, kami juga siapkan kejadian bencana alam, erupsi, dan tanah longsor," terangnya.
Semua bantuan alutsista TNI, kata Hadi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri dan kementerian terkait. Hadi menuturkan, pesawat Hercules dan helikopter juga di siagakan untuk proses evakuasi jika terjadi bencana alam yang di luar dugaan. "Koordinasi kementerian dan menyiagakan pesawat terbang Hercules apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Kami akan koordinasi kementerian untuk dukung kegiatan transportasi," ucap Hadi.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mewaspadai pungutan liar (pungli) dan aksi pembegalan terhadap truk-truk dan kendaraan umum yang biasanya melintas pa da saat mudik Lebaran. Menurut Tito, jalur dari Aceh sampai Lampung seringkali dipadati oleh preman atau pun petugas yang menagih pungli. Sedangkan jalur di Lampung dan Sumatera Selatan kerap menjadi sasaran pelaku begal. "Pungli di jalan angkutan truk oleh preman maupun petugas, baik petugas Dinas Perhubungan daerah maupun dari Polri harus dibasmi," tegas Tito.
Masalah pungli memang marak menjelang Lebaran. Di DKI Jakarta misalnya polisi berhasil mengamankan delapan pelaku pungli di kawasan Thamrin City. Pelaku menggunakan modus membuat salinan karcis retribusi seharga Rp10.000 dan tiket parkir seharga Rp30.000 kemudian di bebankan kepada truk yang lewat ataupun pengguna lahan parkir.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, pihaknya akan menyebar anggota polisi berpakaian preman atau intelijen di sejumlah rest area yang bia sa dijadikan tempat isti rahat sementara bagi para pemudik saat libur panjang Lebaran.
Menurut Argo, polisi berpakaian preman itu bertugas mengawasi secara diam-diam potensi kriminal yang menyasar para pemudik, termasuk kendaraan yang ditinggal istirahat karena biasanya para pemudik membawa barang-barang berharga yang disimpan dalam mobil. "Jadi nantinya di setiap rest area untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, kami akan menempatkan anggota yang berseragam dan tak berseragam," kata Argo.
Argo menerangkan, pelaku kejahatan bakal memanfaatkan kelengahan para pemudik untuk melakukan aksinya. Di rest area banyak mobil pribadi maupun umum berhenti, yang di dalamnya terdapat barang-barang berharga, sementara pemilik sedang istirahat. "Misalnya ada pemudik yang capek, tidur, lalu pintu mobil dibuka karena biasa mesin mobil dimatikan. Kemungkinan kejahatan pencurian terbuka lebar, pencuri gampang masuk, di sanalah anggota yang akan memantau dan antisipasi," terangnya.
Meski begitu, mantan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur ini tidak merinci jumlah intelijen yang akan disebar di sejumlah rest area di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Menurut dia, jumlah anggota ini akan disesuaikan dengan kebutuhan pengamanan di lapangan. Lebih lanjut, dia mengimbau agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pengamanan dari polisi, melainkan harus ada inisiatif dari pemudik. Misalnya kalau keadaan mengantuk sebaiknya istirahat di rest area dan saat istirahat dipastikan kendaraan dalam keadaan terkunci.
"Kita imbau agar pemudik yang istirahat atau tidur jangan semuanya, minimal ada yang jaga barang-barang bawaannya. Lalu, kalau pemudik mau istirahat di malam hari, diusahakan berhenti di bawah lampu penerangan atau tempat terang," pungkasnya.
(amm)