Tingkatkan Kualitas Pengasuhan, BKKBN Kembangkan Program BKB

Kamis, 24 Mei 2018 - 14:29 WIB
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pengasuhan, BKKBN Kembangkan Program BKB
A A A
BOGOR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) proaktif dalam meningkatkan kemampuan pengasuhan orang tua/keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas balita dan anak sebagai upaya mempersiapkan menjadi orang tua hebat.

Sebagai implementasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), BKKBN telah mengembangkan Program Bina Keluarga Balita (BKB). Ini merupakan kelompok kegiatan layanan penyuluhan bagi orang tua yang memiliki balita dan anak.
Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua (ayah, ibu dan anggota keluarga lain) dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral.

Sesuai dengan Perpres No 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, BKKBN membuat program pelayanan anak usia dini secara holistik integratif mencakup semua kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait. Untuk aspek perawatan, kesehatan dan gizi melalui Posyandu. Kemudian aspek pendidikan melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), serta aspek pengasuhan melalui bina keluarga balita (BKB) dan anak.

Berbagai pelayanan yang dilakukan harus saling bersinergi dan mampu memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh. Pelaksanaan BKB dan anak yang sudah terintegrasi dengan kegiatan Posyandu dan PAUD biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI),” kata Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo pada pembukaan Pentaloka Penguatan Komitmen BKB Holistik Integratif Selasa di Bogor, Selasa (22/5/2018).

Pengasuhan anak, kata Sigit, menjadi modal utama bagi orang tua. Jika terdapat kesalahan dalam pengasuhan sejak dini, maka akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari. “Pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi seluruh kebutuhan anak, mulai dari kebutuhan fisik, mental, dan sosial,” jelas Sigit.

Kegiatan pentaloka diikuti oleh sekitar 124 peserta yang berasal dari Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN provinsi seluruh Indonesia, Tim Penggerak PKK dari 34 provinsi serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi yang menangani PAUD dari 34 provinsi. Turut hadir pula dari Kemenko PMK, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendikbud, Kemenkes dan Kemendagri.

Sigit mengharapkan Bina Keluarga Balita dapat menjalankan keterpaduan dengan kegiatan Posyandu dan PAUD. “BKKBN harus terus sinergi dengan mitra terkait, meningkatkan perhatian dan komitmen pengelola program BKB baik di pusat hingga daerah,” ujarnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7750 seconds (0.1#10.140)