Bom Surabaya, Fatayat NU Desak Pemerintah Ambil Langkah Tegas
A
A
A
JAKARTA - Fatayat NU mendesak pemerintah segera ambil langkah tegas dalam penuntasan aksi radikalisme. Hal ini karena sampai kapanpun aksi radikalisme tidak akan pernah bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Penyataan ini menyikapi bom yang menggunjang tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.
“Fatayat NU turut berduka cita sedalam-dalamnya pada seluruh korban aksi terorisme dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dengan kesabaran,” kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (13/5/2018).
Selain itu, Fatayat NU melihat perempuan yang sesungguhnya memiliki potensi sebagai agen pendamai di lingkup keluarga. “Hari ini, nyata-nyata telah dimanfaatkan untuk memecah belah persatuan bangsa,” tuturnya. Baca juga: Update, Korban Tewas Bom Surabaya 11 Orang )
Untuk itu, Fatayat NU mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk membuka wawasan seluas-luasnya dan menyadari praktik serta gejala aksi radikalisme yang semakin dekat dengan kehidupan kita. Juga menyeru pada seluruh masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan untuk berani tegas dan menolak ajakan dalam bentuk dan alasan apapun jika itu terindikasi pada aksi radikalisme. (Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Seorang Ibu Membawa Dua Orang Balita )
“Kami mengajak organisasi masyarakat dan seluruh organisasi perempuan di Indonesia untuk turut menebar perdamaian, toleransi dan sikap saling menghormati terhadap perbedaan,” ujarnya.
Anggia mengatakan, pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan pengaruh berita hoaks. Juga tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Fatayat NU mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk menanamkan nilai agama yang rahmatan lil ‘alamamin mulai dari keluarga,” jelasnya.
“Fatayat NU turut berduka cita sedalam-dalamnya pada seluruh korban aksi terorisme dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dengan kesabaran,” kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (13/5/2018).
Selain itu, Fatayat NU melihat perempuan yang sesungguhnya memiliki potensi sebagai agen pendamai di lingkup keluarga. “Hari ini, nyata-nyata telah dimanfaatkan untuk memecah belah persatuan bangsa,” tuturnya. Baca juga: Update, Korban Tewas Bom Surabaya 11 Orang )
Untuk itu, Fatayat NU mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk membuka wawasan seluas-luasnya dan menyadari praktik serta gejala aksi radikalisme yang semakin dekat dengan kehidupan kita. Juga menyeru pada seluruh masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan untuk berani tegas dan menolak ajakan dalam bentuk dan alasan apapun jika itu terindikasi pada aksi radikalisme. (Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Seorang Ibu Membawa Dua Orang Balita )
“Kami mengajak organisasi masyarakat dan seluruh organisasi perempuan di Indonesia untuk turut menebar perdamaian, toleransi dan sikap saling menghormati terhadap perbedaan,” ujarnya.
Anggia mengatakan, pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan pengaruh berita hoaks. Juga tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Fatayat NU mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk menanamkan nilai agama yang rahmatan lil ‘alamamin mulai dari keluarga,” jelasnya.
(poe)