Jokowi Dorong Santri dan Pesantren Membangun Wirausaha
A
A
A
MALANG - Jiwa kewirausahaan, sangat penting dibangun sejak usia muda, termasuk di kalangan santri dan pondo pesantren. Upaya membangun kewirausahaan di kalangan pondok pesantren dan santri ini, mulai dikembangkan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan santri, dan pondok pesantren tersebut, juga mendapatkan dukungan serius dari Presiden RI, Joko Widodo. Bahkan, dia menjanjikan bantuan modal usaha bagi para santri dan pondok pesantren yang serius mengembangkan usaha mandiri.
Dukungan pengembangan kewirausahaan di kalangan santri dan pesantren ini, diungkapkan oleh mantan Wali Kota Solo, tersebut, saat melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018).
Kunjungan kerja presiden ini, sekaligus menghandiri undangan HIPMI, yang meluncurkan program Pesantrenpreneur. Salah satunya, ditandai dengan membuka gerai Ummart di dalam pondok pesantren.
Saat meresmikan Ummart, presiden didampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito; Pengasul Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, KH. Idris Samid; Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Bahlil Lahadalia; dan Ketua Umum HIPMI Jawa Timur, Mufti Anam.
Ummart, yang salah satu keberadaannya diresmikan oleh Joko Widodo di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah tersebut, merupakan mini market modern yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan pokok warga pondok pesantren, dan masyarakat di sekitarnya.
"Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan HIPMI. Yakni, telah masuk pondok pesantren untuk mengembangkan kewirausahaan dalam bentuk Pesantrenpreneur. Program ini bagus, untuk pemberdayaan ekonomi," tegasnya.
Dia juga menegaskan, kegiatan positif untuk membangun kemandirian ekonomi dari pondok pesantren yang digagas HIPMI ini, harus terus didorong agar bisa semakin berkembang.
"Sehingga, Ummart tidak hanya ada di 10 pondok pesantren saja, tetapi bisa berkembang di seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia, yang jumlahnya mencapai sekitar 30 ribu pondok pesantren," tegasnya.
Saat ini, ditegaskan oleh presiden, pemerintah baru saja membangun Bank Wakaf Mikro di pondok pesantren. Untuk program awal baru ada di 20 pondok pesantren. Harapannya akan dikembangkan lagi di 20 pondok pesantren.
Pengembangan Bank Wakaf Mikro ini, akan terus dievaluasi, diawasi, dan dilakukan perbaikan untuk pengembangannya. "Harapannya, bisa terus berkembang dengan baik, sehingga pondok pesantren bisa menjadi salah satu basis kekuatan ekonomi nasional," tuturnya.
Sementara itu, Mufti Anam menyebutkan, diawal pelaksanaan program Pesantrenpreneur ini, ada sebanyak 10 unit Ummart yang didirikan di 10 pondok pesantren di Jawa Timur.
"Harapannya, hingga akhir tahun bisa dibangun sebanyak 1004 unit Ummat di pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," tegasnya.
Pengembangan retail modern di dalam pondok pesantren ini, menurutnya didasari oleh niatan bagik dalam membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan pondok pesantren. Sistem pengelolaan dan manajemen pengelolaan Ummart sudah sangat modern, sehingga diharapkan dapat bersaing dengan toko retail modern lainnya.
Selain sebagai pengembangan ekonomi mandiri di dalam pondok pesantren. Keberadaan Ummart ini, menurutnya juga sebagai inkubator bisnis bagi para santri.
"Setiap tiga bulan sekali, para santri akan bergantian mengelola Ummart. Sehingga, ketika mereka kembali ke daerahnya masing-masing bisa mengembangkannya untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," tutur Mufti.
Dia menyebutkan, untuk pengembangan Ummart di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, juga melibatkan para orang tua santri. Di mana, ke depan para santri tidak boleh lagi diberi uang saku secara tunai, digantikan dengan kartu tabungan. Sehingga, pemanfaatan uang saku untuk belanja bisa dikontrol dengan baik, dan tidak disalahgunakan untuk hal-hal negatif.
Pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan santri, dan pondok pesantren tersebut, juga mendapatkan dukungan serius dari Presiden RI, Joko Widodo. Bahkan, dia menjanjikan bantuan modal usaha bagi para santri dan pondok pesantren yang serius mengembangkan usaha mandiri.
Dukungan pengembangan kewirausahaan di kalangan santri dan pesantren ini, diungkapkan oleh mantan Wali Kota Solo, tersebut, saat melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018).
Kunjungan kerja presiden ini, sekaligus menghandiri undangan HIPMI, yang meluncurkan program Pesantrenpreneur. Salah satunya, ditandai dengan membuka gerai Ummart di dalam pondok pesantren.
Saat meresmikan Ummart, presiden didampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito; Pengasul Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, KH. Idris Samid; Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Bahlil Lahadalia; dan Ketua Umum HIPMI Jawa Timur, Mufti Anam.
Ummart, yang salah satu keberadaannya diresmikan oleh Joko Widodo di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah tersebut, merupakan mini market modern yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan pokok warga pondok pesantren, dan masyarakat di sekitarnya.
"Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan HIPMI. Yakni, telah masuk pondok pesantren untuk mengembangkan kewirausahaan dalam bentuk Pesantrenpreneur. Program ini bagus, untuk pemberdayaan ekonomi," tegasnya.
Dia juga menegaskan, kegiatan positif untuk membangun kemandirian ekonomi dari pondok pesantren yang digagas HIPMI ini, harus terus didorong agar bisa semakin berkembang.
"Sehingga, Ummart tidak hanya ada di 10 pondok pesantren saja, tetapi bisa berkembang di seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia, yang jumlahnya mencapai sekitar 30 ribu pondok pesantren," tegasnya.
Saat ini, ditegaskan oleh presiden, pemerintah baru saja membangun Bank Wakaf Mikro di pondok pesantren. Untuk program awal baru ada di 20 pondok pesantren. Harapannya akan dikembangkan lagi di 20 pondok pesantren.
Pengembangan Bank Wakaf Mikro ini, akan terus dievaluasi, diawasi, dan dilakukan perbaikan untuk pengembangannya. "Harapannya, bisa terus berkembang dengan baik, sehingga pondok pesantren bisa menjadi salah satu basis kekuatan ekonomi nasional," tuturnya.
Sementara itu, Mufti Anam menyebutkan, diawal pelaksanaan program Pesantrenpreneur ini, ada sebanyak 10 unit Ummart yang didirikan di 10 pondok pesantren di Jawa Timur.
"Harapannya, hingga akhir tahun bisa dibangun sebanyak 1004 unit Ummat di pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," tegasnya.
Pengembangan retail modern di dalam pondok pesantren ini, menurutnya didasari oleh niatan bagik dalam membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan pondok pesantren. Sistem pengelolaan dan manajemen pengelolaan Ummart sudah sangat modern, sehingga diharapkan dapat bersaing dengan toko retail modern lainnya.
Selain sebagai pengembangan ekonomi mandiri di dalam pondok pesantren. Keberadaan Ummart ini, menurutnya juga sebagai inkubator bisnis bagi para santri.
"Setiap tiga bulan sekali, para santri akan bergantian mengelola Ummart. Sehingga, ketika mereka kembali ke daerahnya masing-masing bisa mengembangkannya untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," tutur Mufti.
Dia menyebutkan, untuk pengembangan Ummart di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, juga melibatkan para orang tua santri. Di mana, ke depan para santri tidak boleh lagi diberi uang saku secara tunai, digantikan dengan kartu tabungan. Sehingga, pemanfaatan uang saku untuk belanja bisa dikontrol dengan baik, dan tidak disalahgunakan untuk hal-hal negatif.
(maf)