Melalui Dana Desa, Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal di Bali

JAKARTA - Program dana desa yang dilaksanakan pemerintah pusat pada 2015 silam dinilai sangat berpengaruh besar terhadap pengentasan desa tertinggal menjadi berkembang dan desa berkembang menjadi desa mandiri.

Pengaruh tersebut salah satunya terjadi di Provinsi Bali yang penanganan desa tertinggalnya sudah tuntas. Dengan kata lain, sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Bali.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyampaikana berdasarkan laporan yang diterimanya terdapat sekitar 636 desa di Bali. Rinciannya, 100 desa mandiri dan 536 desa berkembang.

"Dari laporan yang saya dapat, di Bali sudah tidak ada desa tertinggal. Jadi sejak adanya dana desa tiga tahun ini, desa tertinggal di Bali sudah tidak ada," kata Eko saat melakukan kunjungan ke Bali, Senin 7 Mei 2018.

Menurut dia, berbagai upaya dilakukan untuk mengentaskan desa tertinggal di Bali. Salah satunya melalui program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) untuk membangun desa-desa wisata.

"Di Bali ini memang dilihat dari potensi alamnya sudah jadi wisata. Jadi banyak dana desanya sama program Prukades, kita arahkan untuk membangun desa-desa wisata. Sekarang sejumlah homestay yang dibangun dengan anggaran dana desa sudah bisa bersaing dengan hotel bintang tiga dan bintang empat dan itu disukai oleh turis dari mancanegara karena bisa merasakan hidup di tengah masyarakat perdesaan," tutur Eko.

Dia mengatakan, program Prukades merupakan salah satu yang diarahkam dalam penggunaan dana desa tidak hanya pertanian maupun perikanan. Sektor pariwisata juga digencarkan.

"Untuk wisata, itu mesti terintegrasi. Jadi kami bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan pengusaha-pengusaha wisata. Dengan demikian, homestay yang dibangun dengan menggunakan dana desa nge-link dengan homestay yang dibangun masyarakat. Jadi masyarakat yang membangun homestay tidak kesulitan mencari pemasarannya," tuturnya.