Kamtibnas Jadi Agenda Utama Apel Kasatwil

Jum'at, 04 Mei 2018 - 11:00 WIB
Kamtibnas Jadi Agenda...
Kamtibnas Jadi Agenda Utama Apel Kasatwil
A A A
JAKARTA - Keamanan dan ketertiban nasional (kamtibnas) menjadi agenda utama kegiatan apel kepala satuan wilayah (kasatwil) yang digelar Polri di Auditorium PTIK Jakarta, Kamis (3/5/2018). Fokus kegiatannya adalah pengamanan Ramadan dan Operasi Ketupat, Pilkada Serentak 2018, tahapan Pilpres-Pileg 2019, Asian Games 2018, World Bank (WB) Annual Meeting di Bali, dan Operasi Lilin.

"Ada beberapa agenda besar yang akan dihadapi dalam waktu dekat. Terutama menyambut hari besar keagamaan, yakni bulan Ramadan dan perayaan Lebaran mendatang, tentu ada dinamika-dinamika baru yang perlu diwaspadai. Kemudian membantu stabilitas harga pangan," ujar Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Apel kasatwil dihadiri lebih dari 600 pejabat kepolisian, yakni kapolda, kapolres, dan kepala biro operasi dari seluruh Indonesia. Di awal kegiatan, Kapolri memberikan piagam penghargaan kepada 10 anggota Polri berprestasi dan pelaksana terbaik satgas Nusantara dengan polda tipe A terbaik pertama Polda Jawa Timur, kedua Polda Jawa Barat, dan ketiga Polda Sumatera Utara. Sementara polda tipe B terbaik pertama Polda Kalimantan Selatan, kedua Polda Kalimantan Tengah, dan terakhir Polda Banten.

Tito menjelaskan, beberapa agenda besar yang membutuhkan pengawalan polisi dalam waktu dekat adalah pilkada yang memasuki masa kampanye hingga Juni nanti dan berlanjut dengan pengamanan bulan Ramadan. "Bulan Puasa tahun ini punya dinamika baru karena berbarengan dengan kampanye politik," ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Jenderal bintang empat tersebut menduga kampanye politik itu akan membuat situasi di masyarakat menghangat. Selain itu, seusai Pilkada 2018, biasanya ada gugatan dari peserta pilkada. Berbarengan dengan pengamanan Pilkada 2018, Polri juga harus menjaga stabilitas pangan menjelang Lebaran. "Polri diuntungkan karena stakeholder pejabat pangan adalah Komjen Pol (Purn) Budi Waseso," tuturnya.

Seusai Idul Fitri, Polri akan menyiapkan pengamanan untuk Asian Games 2018 dan pendaftaran Pemilihan Presiden 2019 pada Agustus. Setelah itu Polri akan mempersiapkan pengamanan untuk acara IMF World Bank Conference 2018 di Bali serta Operasi Lilin di akhir tahun. "Polri harus mampu melaksanakan pengamanan tersebut demi nama baik dan negara," kata Tito.

Kapolri menjelaskan bahwa tujuan utama program Promoter adalah membangun kepercayaan publik. Untuk itu ada tiga poin utama yang dibahas dalam kegiatan ini, yaitu meningkatkan kinerja serta memperbaiki kultur dan manajemen media. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan bahwa Satgas Pangan bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya bertugas menstabilkan harga pangan karena besaran harga berbanding lurus dengan ketersediaan bahan baku itu sendiri.

Dengan demikian fokusnya adalah melakukan pengawasan terhadap distribusi pangan mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat polres. "Filosofi untuk pangan adalah produsen senyum, distribusi senyum, masyarakat senyum dengan harga terjangkau," urainya.

Mengenai Pilkada Serentak 2018, menurut dia, adalah sesuai dengan arahan Kapolri agar meningkatkan pengamanan dan menjaga situasi tetap kondusif selama proses pilkada yang diikuti 171 provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. "Kita sadari pilkada saat ini aromanya pileg dan pilpres. Karena itu penting untuk membangun sinergi dari tingkat polda hingga polres," kata jenderal bintang dua itu.

Terpisah, Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Pilpres 2019 harus lebih berkualitas di mana calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan tim sukses (timses) berkompetisi ide dan gagasan untuk memajukan Indonesia ke depan. "Bagi MPR yang penting bagaimana pilkada, pileg, pilpres berkualitas, ada konsep adu gagasan," kata Zulkifli di Gedung MPR Jakarta.

Ketua Umum DPP PAN itu tak ingin masyarakat menjadi terbelah karena pilkada, pileg maupun pilpres. Jangan sampai ada kelompok yang merasa paling benar karena NKRI menjadi taruhannya. Oleh karena itu sangat penting tokoh-tokoh nasional ikut mendorong agar kontestasi dalam pilkada dan pilpres menjadi kontestasi yang berkualitas dengan adu konsep, adu gagasan, dan tidak mengoyak Merah Putih.

"Kita adalah sebangsa setanah air. Boleh saja beda, beda dukungan, beda warna, beda baju, tetapi Merah Putih kita sama," tandasnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7787 seconds (0.1#10.140)