Bawaslu Akan Tingkatkan Pengawasan Kegiatan Politik di Bulan Ramadan
A
A
A
JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja mengatakan lembaganya akan memperketat pengawasan kegiatan politik pada saat bulan Ramadan. Sebab eskalasi dugaan pelanggaran pemilu diprediksi meningkat pada bulan tersebut.
"Antisipasinya kita akan mengetatkan pengawasan khususnya di waktu-waktu tertentu misalnya buka puasa bersama, tarawih, sahur, dan juga kuliah subuh," ujar Bagja saat ditemui usai sosialisasi peraturan Bawaslu di Kantor DPP Perindo, Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.
Menurut Bagja sapaan akrabnya, ekskalasi dugaan pelanggaran pemilu juga berpotensi meningkat setelah Ramadan atau tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri. Ia mengatakan, tradisi Hari Raya Idul Fitri dikenal dengan istilah Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.
"Itu bisa digunakan juga oleh paslon untuk melakukan politik uang dan ini tidak kita perkenankan," katanya.
Kendati begitu, Bagja mengaku pihaknya sangat berharap bahwa kegiatan keagamaan selama bulan puasa maupun saat Idul Fitri dilakukan dengan cermat dan menghindari kegiatan yang berpotensi melanggar ketentuan pemilu yang sudah ditetapkan.
"Kemungkinan besar (eskalasi pelanggaran meningkat), dan semoga kami harap itu tidak terjadi. Kami berharap itu terjadi tapi dugaan itu ada. Semoga tidak terjadi di bulan Ramadan," pungkasnya.
"Antisipasinya kita akan mengetatkan pengawasan khususnya di waktu-waktu tertentu misalnya buka puasa bersama, tarawih, sahur, dan juga kuliah subuh," ujar Bagja saat ditemui usai sosialisasi peraturan Bawaslu di Kantor DPP Perindo, Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.
Menurut Bagja sapaan akrabnya, ekskalasi dugaan pelanggaran pemilu juga berpotensi meningkat setelah Ramadan atau tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri. Ia mengatakan, tradisi Hari Raya Idul Fitri dikenal dengan istilah Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.
"Itu bisa digunakan juga oleh paslon untuk melakukan politik uang dan ini tidak kita perkenankan," katanya.
Kendati begitu, Bagja mengaku pihaknya sangat berharap bahwa kegiatan keagamaan selama bulan puasa maupun saat Idul Fitri dilakukan dengan cermat dan menghindari kegiatan yang berpotensi melanggar ketentuan pemilu yang sudah ditetapkan.
"Kemungkinan besar (eskalasi pelanggaran meningkat), dan semoga kami harap itu tidak terjadi. Kami berharap itu terjadi tapi dugaan itu ada. Semoga tidak terjadi di bulan Ramadan," pungkasnya.
(kri)