Jokowi Bertemu Imam Besar Al Azhar Bahas Syiar Islam
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Imam Besar dan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Saymsuddin, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
Kedatangan Imam Besar Al-Azhar ke Indonesia atas undangan langsung dari Presiden Jokowi untuk menghadiri KTT Ulama dan Tokoh Intelektual Muslim Dunia atau High Level Consultation (HLC) of World Muslim Scholars on Wasatiyat Islam yang digelar di Bogor, Jawa Barat, 1 - 3 Mei 2018.
"Yang dibahas pada prinsipnya adalah bagaimana kita bekerja sama untuk mensyiarkan wasathiyah Islam," kata Menteri Retno Marsudi usai pertemuan.
Sementara Din Syamsuddin mengatakan, KTT yang akan dihadiri sekitar 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim itu akan membahas konsep wasathiyah Islam dan implementasinya dalam kehidupan global.
"Indonesia juga ingin menampilkan bahwa wasathiyah Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia," ucap Din.
Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Saymsuddin, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
Kedatangan Imam Besar Al-Azhar ke Indonesia atas undangan langsung dari Presiden Jokowi untuk menghadiri KTT Ulama dan Tokoh Intelektual Muslim Dunia atau High Level Consultation (HLC) of World Muslim Scholars on Wasatiyat Islam yang digelar di Bogor, Jawa Barat, 1 - 3 Mei 2018.
"Yang dibahas pada prinsipnya adalah bagaimana kita bekerja sama untuk mensyiarkan wasathiyah Islam," kata Menteri Retno Marsudi usai pertemuan.
Sementara Din Syamsuddin mengatakan, KTT yang akan dihadiri sekitar 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim itu akan membahas konsep wasathiyah Islam dan implementasinya dalam kehidupan global.
"Indonesia juga ingin menampilkan bahwa wasathiyah Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia," ucap Din.
(maf)