Kunjungi Pesantren, AHY Ajak Santri Tingkatkan Minat Baca
A
A
A
SALATIGA - Politikus Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak para santri untuk meningkatkan minat baca untuk menguatkan literasi masing-masing individu.
Penguasaan literasi dikatakannya merupakan salah satu kunci kemajuan agama dan bangsa.
“Saya mengapresiasi keberadaan pondok pesantren yang fokus dalam memberikan akses terhadap literasi baik yang bersifat keagamaan maupun umum. Dengan begitu, saya yakin akan lahir santri-santri yang menyuarakan kebenaran dan keadilan,” kata Agus saat berkunjung di Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali), Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/4/2018).
Agus menyaksikan praktik metodologi pengajaran bahasa Arab melalui tarian dan nyanyian. Upaya menerjemahkan kitab suci dan kitab-kitab lain dalam bahasa Arab dipelajari dengan cara yang menarik.
Dia berpendapat metode tersebut di luar perkiraan dan sungguh luar biasa. "Saya berharap dari pondok ini lahir para pejuang literasi Islam yang dapat menerjemahkan berbagai khasanah keilmuan keislaman," ujar putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Agus tambah bersemangat saat diminta meluncurkan program membaca buku di Pondok Pesantren Wali bertajuk One Day One Page. Ini berarti setiap santri harus selalu membaca buku paling tidak satu halaman setiap hari.
"Program yang bagus agar kita punya wawasan yang lebih luas dan komprehensif," ucapnya.
Suami Annisa Pohan ini merasa senang ada pondok pesantren yang mengusung isu literasi. Dia berharap, para santri tidak hanya membaca dan membedah kitab suci dan kitab lainnya melainkan juga berbagai buku lainnya yang bermanfaat.
Agus meminta Pondok Pesantren Wali juga ikut berpartisipasi dalam gerakan melawan hoax atau berita palsu. Dia menyebut, dulu kita mengenal peribahasa Mulutmu harimaumu. Tapi sekarang mulut sudah terepresentasi dengan jempol yang kita gunakan untuk mengetik dan membagikan berita di media sosial.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Wali KH Anis Maftukhin mengapresiasi kehadiran AHY yang kebetulan memiliki ketertarikan dan semangat yang sama di bidang pengembangan literasi.
Dia yakin AHY sebagai tokoh muda memiliki potensi yang besar dalam mendorong kemajuan Indonesia. "AHY itu tokoh muda potensial untuk memajukan bangsa ini. Selain cerdas, saya yakin nasionalisme dan religiusitasnya tak diragukan lagi," katanya.
Penguasaan literasi dikatakannya merupakan salah satu kunci kemajuan agama dan bangsa.
“Saya mengapresiasi keberadaan pondok pesantren yang fokus dalam memberikan akses terhadap literasi baik yang bersifat keagamaan maupun umum. Dengan begitu, saya yakin akan lahir santri-santri yang menyuarakan kebenaran dan keadilan,” kata Agus saat berkunjung di Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali), Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/4/2018).
Agus menyaksikan praktik metodologi pengajaran bahasa Arab melalui tarian dan nyanyian. Upaya menerjemahkan kitab suci dan kitab-kitab lain dalam bahasa Arab dipelajari dengan cara yang menarik.
Dia berpendapat metode tersebut di luar perkiraan dan sungguh luar biasa. "Saya berharap dari pondok ini lahir para pejuang literasi Islam yang dapat menerjemahkan berbagai khasanah keilmuan keislaman," ujar putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Agus tambah bersemangat saat diminta meluncurkan program membaca buku di Pondok Pesantren Wali bertajuk One Day One Page. Ini berarti setiap santri harus selalu membaca buku paling tidak satu halaman setiap hari.
"Program yang bagus agar kita punya wawasan yang lebih luas dan komprehensif," ucapnya.
Suami Annisa Pohan ini merasa senang ada pondok pesantren yang mengusung isu literasi. Dia berharap, para santri tidak hanya membaca dan membedah kitab suci dan kitab lainnya melainkan juga berbagai buku lainnya yang bermanfaat.
Agus meminta Pondok Pesantren Wali juga ikut berpartisipasi dalam gerakan melawan hoax atau berita palsu. Dia menyebut, dulu kita mengenal peribahasa Mulutmu harimaumu. Tapi sekarang mulut sudah terepresentasi dengan jempol yang kita gunakan untuk mengetik dan membagikan berita di media sosial.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Wali KH Anis Maftukhin mengapresiasi kehadiran AHY yang kebetulan memiliki ketertarikan dan semangat yang sama di bidang pengembangan literasi.
Dia yakin AHY sebagai tokoh muda memiliki potensi yang besar dalam mendorong kemajuan Indonesia. "AHY itu tokoh muda potensial untuk memajukan bangsa ini. Selain cerdas, saya yakin nasionalisme dan religiusitasnya tak diragukan lagi," katanya.
(dam)