Gatot Pensiun, Demokrat Tetap Inginkan AHY
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo telah memasuki masa pensiun sejak 31 Maret 2018. Lalu, apakah Partai Demokrat melirik Gatot Nurmantyo untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019?
"Jadi, Partai Demokrat sampai sekarang masih terus berkoordinasi," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Karena, kata dia, syarat ambang batas pencalonan presiden (Presidential Threshold) 20 persen kursi di DPR. Sedangkan Partai Demokrat, kata dia, hanya memiliki sekitar 10 persen.
"Sehingga harus berkoordinasi untuk mencalonkan. Kalau figur yang ada di Demokrat yang sudah diputuskan dalam rapat-rapat demokrat," ujar wakil ketua DPR ini.
Dia mengungkapkan, umumnya internal Partai Demokrat menginginkan Putra Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pemimpin berikutnya.
"Dalam Partai Demokrat di Rakernas di Mataram sudah disampaikan bahwa Demokrat di 2019 akan mengusung pemimpinnya dari kalangan Demokrat, sehingga lebih melihat kenyataan yang ada. Sekarang kenyataan yang ada AHY banyak yang mengusulkan tentang itu," paparnya.
"Jadi, Partai Demokrat sampai sekarang masih terus berkoordinasi," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Karena, kata dia, syarat ambang batas pencalonan presiden (Presidential Threshold) 20 persen kursi di DPR. Sedangkan Partai Demokrat, kata dia, hanya memiliki sekitar 10 persen.
"Sehingga harus berkoordinasi untuk mencalonkan. Kalau figur yang ada di Demokrat yang sudah diputuskan dalam rapat-rapat demokrat," ujar wakil ketua DPR ini.
Dia mengungkapkan, umumnya internal Partai Demokrat menginginkan Putra Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pemimpin berikutnya.
"Dalam Partai Demokrat di Rakernas di Mataram sudah disampaikan bahwa Demokrat di 2019 akan mengusung pemimpinnya dari kalangan Demokrat, sehingga lebih melihat kenyataan yang ada. Sekarang kenyataan yang ada AHY banyak yang mengusulkan tentang itu," paparnya.
(pur)