Soal Deklarasi Capres, Pengamat: Prabowo Tunggu Hasil Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Partai Gerindra terus mengulur waktu untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) untuk kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Setelah beberapa kali batal melakukan deklarasi, partai berlambang kepala garuda itu dinilai tengah menunggu momentum.
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, momentum itu akan tiba setelah gelaran Pilkada Serentak 2018 usai. "Kalau terlalu awal, nanti terlalu jauh orang susah mengingatnya. Pendaftaran capres masih sekitar bulan Agustus," ujar Adi kepada SINDOnews, Minggu (1/4/2018).
Adi menilai, salah satu momentum yang ditunggu Prabowo adalah hasil kemenangan Partai Gerindra di Pilkada Serentak 2018. Bila Partai Gerindra memperoleh banyak kemenangan, maka Prabowo semakin mantap maju sebagai capres.
"Kalau Gerindra banyak kalah, dia (Prabowo) bakal berpikir ulang," imbuh Adi.
Meski masih menunggu hasil Pilkada, Adi menambahkan telah melihat gelagat Prabowo untuk maju sebagai calon RI 1. Gelagat tersebut tampak saat Prabowo mengeluarkan statemen soal dominasi asing dan anggaran APBN yang bocor di bawah kepemimpinan Joko Widodo.
"Statemen itu sudah cukup keras dibandingkan tahun sebelumnya, itu sudah tampak. Tahun sebelumnya lebih soft dan tampak tak bersikap," kata Adi.
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, momentum itu akan tiba setelah gelaran Pilkada Serentak 2018 usai. "Kalau terlalu awal, nanti terlalu jauh orang susah mengingatnya. Pendaftaran capres masih sekitar bulan Agustus," ujar Adi kepada SINDOnews, Minggu (1/4/2018).
Adi menilai, salah satu momentum yang ditunggu Prabowo adalah hasil kemenangan Partai Gerindra di Pilkada Serentak 2018. Bila Partai Gerindra memperoleh banyak kemenangan, maka Prabowo semakin mantap maju sebagai capres.
"Kalau Gerindra banyak kalah, dia (Prabowo) bakal berpikir ulang," imbuh Adi.
Meski masih menunggu hasil Pilkada, Adi menambahkan telah melihat gelagat Prabowo untuk maju sebagai calon RI 1. Gelagat tersebut tampak saat Prabowo mengeluarkan statemen soal dominasi asing dan anggaran APBN yang bocor di bawah kepemimpinan Joko Widodo.
"Statemen itu sudah cukup keras dibandingkan tahun sebelumnya, itu sudah tampak. Tahun sebelumnya lebih soft dan tampak tak bersikap," kata Adi.
(kri)