Untuk Kalahkan Jokowi, Prabowo Disarankan Gaet Cak Imin Jadi Cawapres
Rabu, 28 Maret 2018 - 18:36 WIB

Untuk Kalahkan Jokowi, Prabowo Disarankan Gaet Cak Imin Jadi Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin memprediksi Partai Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2019.
Dugaan Said bukan tanpa dasar. Dari berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei politik, dari sisi popularitas dan elektabilitas, Prabowo masih menjadi pesaing terdekat Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau ada kandidat lain yang lebih populer, itu bisa saja dipertimbangkan untuk jadi pengganti," ujar Said kepada SINDOnews, Rabu (28/3/2018).
Selain memiliki elektabilitas mendekati Jokowi, Said menyebut hingga saat ini seluruh sumber daya politik Partai Gerindra berada di bawah kendali Prabowo. Sehingga, akan dianggap sia-sia bila posisi capres diberikan kepada figur selain dirinya.
Bila demikian, lantas siapa figur yang paling cocok menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo? Said mengatakan, ada banyak tokoh berkualitas yang dianggap ideal dampingi mantan Danjen Kopassus tersebut. Di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Namun demikian di antara tiga nama tokoh yang berkualitas tersebut, Said meyakini tak ada satupun yang bisa memperkuat dukungan untuk Prabowo. Pasalnya, kata Said, ketiganya memiliki irisan pemilih yang sama.
Prabowo-Gatot sama-sama berasal dari militer dan sama-sama didukung kelompok Islam yang mulai menggeliat pasca aksi 212. Demikian juga dengan Anies Baswedan dan TGB, keduanya juga didukung kelompok Islam.
"Bila salah satu dari tiga tokoh tersebut disandingkan dengan Prabowo, maka berat untuk kalahkan Jokowi," kata Said.
Untuk kalahkan Jokowi, Prabowo butuh figur yang bisa memperluas dukungan dan perolehan suara. Berkaca dari Pilpres 2014, Said menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah figur yang paling tepat dampingi Prabowo.
Said menambahkan, pada Pilpres 2014, Jokowi banyak mengalahkan Prabowo di titik-titik basis NU dan PKB. Bila PKB bergabung dengan Prabowo dan gerbong ini mendukung, maka tak ayal basis suara Jokowi akan berkurang. Sementara perolehan suara Prabowo akan membesar.
"Gabungan Ormas alumni 212 dan dukungan PKB bisa buka peluang bagi Cak Imin untuk dampingi Prabowo," ucap Said.
Dugaan Said bukan tanpa dasar. Dari berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei politik, dari sisi popularitas dan elektabilitas, Prabowo masih menjadi pesaing terdekat Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau ada kandidat lain yang lebih populer, itu bisa saja dipertimbangkan untuk jadi pengganti," ujar Said kepada SINDOnews, Rabu (28/3/2018).
Selain memiliki elektabilitas mendekati Jokowi, Said menyebut hingga saat ini seluruh sumber daya politik Partai Gerindra berada di bawah kendali Prabowo. Sehingga, akan dianggap sia-sia bila posisi capres diberikan kepada figur selain dirinya.
Bila demikian, lantas siapa figur yang paling cocok menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo? Said mengatakan, ada banyak tokoh berkualitas yang dianggap ideal dampingi mantan Danjen Kopassus tersebut. Di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Namun demikian di antara tiga nama tokoh yang berkualitas tersebut, Said meyakini tak ada satupun yang bisa memperkuat dukungan untuk Prabowo. Pasalnya, kata Said, ketiganya memiliki irisan pemilih yang sama.
Prabowo-Gatot sama-sama berasal dari militer dan sama-sama didukung kelompok Islam yang mulai menggeliat pasca aksi 212. Demikian juga dengan Anies Baswedan dan TGB, keduanya juga didukung kelompok Islam.
"Bila salah satu dari tiga tokoh tersebut disandingkan dengan Prabowo, maka berat untuk kalahkan Jokowi," kata Said.
Untuk kalahkan Jokowi, Prabowo butuh figur yang bisa memperluas dukungan dan perolehan suara. Berkaca dari Pilpres 2014, Said menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah figur yang paling tepat dampingi Prabowo.
Said menambahkan, pada Pilpres 2014, Jokowi banyak mengalahkan Prabowo di titik-titik basis NU dan PKB. Bila PKB bergabung dengan Prabowo dan gerbong ini mendukung, maka tak ayal basis suara Jokowi akan berkurang. Sementara perolehan suara Prabowo akan membesar.
"Gabungan Ormas alumni 212 dan dukungan PKB bisa buka peluang bagi Cak Imin untuk dampingi Prabowo," ucap Said.
(kri)