Kemhan Ajak Masyarakat Perangi Hoaks dengan Konsep Bela Negara
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah mengejar target mencetak 100 juta kader bela negara. Target tersebut sesuai dengan rencana strategis Kemhan tahun 2020-2024.
Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, target mencetak 100 juta kader bela negara tersebut dilakukan untuk menangkal ancaman terhadap negara salah satunya melalui penyebaran paham radikal dan berita bohong (hoaks) melalui internet.
"Kemhan melalui konsep bela negara hendak memerangi hoaks dan penyebaran paham radikal di internet," ujar Asrin dalam diskusi Weekly Forum bertema Mengenal dan Menghadapi Hoax di Era Digital di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Menurut Asrin, gerakan menangkal hoaks dan penyebaran paham radikal dalam kerangka program bela negara akan membidik kalangan anak muda. Alasannya, mayoritas pengguna internet dan media sosial di Indonesia adalah kalangan anak muda.
Asrin pun membeberkan sejumlah kata kunci terkait konsep bela negara. Bela negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai atas dasar rasa cinta Tanah Air.
Bela negara dilakukan untuk mengupayakan agar warga negara memiliki nasionalisme tinggi dan cinta Indonesia. Dengan dasar rasa cinta Tanah Air, Asrin percaya penyebaran paham radikal dan hoaks di internet bisa ditangkal.
"Kita harus perangi bersama. TNI, Kemhan, tidak bisa bekerja sendiri, kita harus kerja bersama," kata Asrin.
Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, target mencetak 100 juta kader bela negara tersebut dilakukan untuk menangkal ancaman terhadap negara salah satunya melalui penyebaran paham radikal dan berita bohong (hoaks) melalui internet.
"Kemhan melalui konsep bela negara hendak memerangi hoaks dan penyebaran paham radikal di internet," ujar Asrin dalam diskusi Weekly Forum bertema Mengenal dan Menghadapi Hoax di Era Digital di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Menurut Asrin, gerakan menangkal hoaks dan penyebaran paham radikal dalam kerangka program bela negara akan membidik kalangan anak muda. Alasannya, mayoritas pengguna internet dan media sosial di Indonesia adalah kalangan anak muda.
Asrin pun membeberkan sejumlah kata kunci terkait konsep bela negara. Bela negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai atas dasar rasa cinta Tanah Air.
Bela negara dilakukan untuk mengupayakan agar warga negara memiliki nasionalisme tinggi dan cinta Indonesia. Dengan dasar rasa cinta Tanah Air, Asrin percaya penyebaran paham radikal dan hoaks di internet bisa ditangkal.
"Kita harus perangi bersama. TNI, Kemhan, tidak bisa bekerja sendiri, kita harus kerja bersama," kata Asrin.
(kri)