Penyebab Masyarakat Indonesia Gampang Konsumsi Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rosarita Niken Widiastuti, menyoroti penyebab penyebaran berita bohong atau hoaks yang memenuhi media sosial (medsos) belakangan ini.
Niken mengatakan, rendahnya tingkat literasi menjadi salah satu penyebab maraknya penyebaran hoax di internet. Mengutip hasil penelitian UNESCO, Niken menyebut peringkat membaca masyarakat Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara.
"Tingkat literasi ini berpengaruh pada perilaku seseorang dalam menggunakan internet," kata Niken dalam diskusi Weekly Forum bertajuk Mengenal dan Menghadapi Hoax di Era Digital di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Penelitian UNESCO, lanjut Niken, juga mengungkap rata-rata masyarakat Indonesia hanya membaca 27 lembar/tahun, serta membaca koran selama 12 hingga 15 menit per hari.
"Asupan nutrisi itu bukan hanya untuk pencernaan, tapi penting juga nutrisi untuk fikiran dan hati melalui kegiatan membaca," imbuh Niken.
Niken mengatakan, rendahnya tingkat literasi masyarakat ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Pemerintah bersama-sama masyarakat harus turut ambil bagian memerangi hoax melalui kegitan literasi.
"Ini jadi PR kita bersama untuk melakukan perubahan," ucap Niken.
Niken mengatakan, rendahnya tingkat literasi menjadi salah satu penyebab maraknya penyebaran hoax di internet. Mengutip hasil penelitian UNESCO, Niken menyebut peringkat membaca masyarakat Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara.
"Tingkat literasi ini berpengaruh pada perilaku seseorang dalam menggunakan internet," kata Niken dalam diskusi Weekly Forum bertajuk Mengenal dan Menghadapi Hoax di Era Digital di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Penelitian UNESCO, lanjut Niken, juga mengungkap rata-rata masyarakat Indonesia hanya membaca 27 lembar/tahun, serta membaca koran selama 12 hingga 15 menit per hari.
"Asupan nutrisi itu bukan hanya untuk pencernaan, tapi penting juga nutrisi untuk fikiran dan hati melalui kegiatan membaca," imbuh Niken.
Niken mengatakan, rendahnya tingkat literasi masyarakat ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Pemerintah bersama-sama masyarakat harus turut ambil bagian memerangi hoax melalui kegitan literasi.
"Ini jadi PR kita bersama untuk melakukan perubahan," ucap Niken.
(maf)