Reaksi Mahfud MD ketika Didoakan Warganet Jadi Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Nama Mahfud MD belakangan ini mengemuka terkait isu bursa calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019.
Sejumlah kalangan pun menganggap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mempunyai peluang untuk menjadi cawapres.
Tidak hanya itu, tidak sedikit kalangan "penghuni" dunia maya atau warganet juga mempertanyakan hal itu langsung kepada Mahfud MD.
Sebut saja pemilik akun Twitter @masbe07 yang bertanya kepada Mahfud seandainya dipilih menjadi calon wakil presiden dan permintaan itu berasal dari dua kandidat antara Jokowi dan Prabowo.
"Anda memilih yang mana?" kicaunya bertanya kepada Mahfud, Sabtu 17 Maret 2018.
Mahfud pun menjawab pertanyaan tersebut secara singkat. "Salat istikharah dulu. Kan tak langsung dijawab. Ya, istikharah dulu," tandas mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur ini melalui akunnya @mohmahfudmd.
Tak hanya pertanyaan, doa juga diberikan warganet. Salah satunya pemilik akun @Prian_mhd yang mendoakan sebagai cawapres.
"Luar biasa Pak Mahfud MD di tanya soal cawapres, ia berserah diri biarlah mengalir sesuai dengan kehendak Allah Semoga Pak Jokowi memilihnya sebagai cawapresnya, #do'a&rtkan," kicau akun @Prian_mhad yang juga me-mention kicauannya akun ke Presiden Jokowi.
Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud pun menjawab hidup ada arus-arus alirannya yang diciptakan Tuhan. "Hidup ini ada arus-arus alirannya yang diciptakan Tuhan. Pilihlah arus itu dan jangan melawannya tetapi berusahalah mengarungi arus itu dengan jati diri Anda," tulis Mahfud, Minggu 18 Maret 2018.
Sebelumnya, nama Mahfud MD menjadi salah satu dari empat nama yang dianggap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi cawapres Jokowi dari kalangan Nahdlyin, selain Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Rommy), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali.
"Selain Romahurmuziy dan Muhaimin, maka Mahfud dan As'ad Said Ali merupakan cawapres potensial dari kalangan Nahdliyin," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 15 Maret 2018. (Baca juga: Mewakili Nahdliyin, PPP Nilai Empat Tokoh Ini Layak Dampingi Jokowi )
Sedangkan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin, kata Arsul, dari kalangan Muhammadiyah. Kemudian, kata dia, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi dari kalangan Nahdlatul Wathan.
"Namun sebelum sampai kepada pembahasan nama-nama, PPP berpendapat sebaiknya parpol-parpol bicara kriteria dulu, baru kemudian menyampaikan nama-nama," kata Asrul.
Sejumlah kalangan pun menganggap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mempunyai peluang untuk menjadi cawapres.
Tidak hanya itu, tidak sedikit kalangan "penghuni" dunia maya atau warganet juga mempertanyakan hal itu langsung kepada Mahfud MD.
Sebut saja pemilik akun Twitter @masbe07 yang bertanya kepada Mahfud seandainya dipilih menjadi calon wakil presiden dan permintaan itu berasal dari dua kandidat antara Jokowi dan Prabowo.
"Anda memilih yang mana?" kicaunya bertanya kepada Mahfud, Sabtu 17 Maret 2018.
Mahfud pun menjawab pertanyaan tersebut secara singkat. "Salat istikharah dulu. Kan tak langsung dijawab. Ya, istikharah dulu," tandas mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur ini melalui akunnya @mohmahfudmd.
Tak hanya pertanyaan, doa juga diberikan warganet. Salah satunya pemilik akun @Prian_mhd yang mendoakan sebagai cawapres.
"Luar biasa Pak Mahfud MD di tanya soal cawapres, ia berserah diri biarlah mengalir sesuai dengan kehendak Allah Semoga Pak Jokowi memilihnya sebagai cawapresnya, #do'a&rtkan," kicau akun @Prian_mhad yang juga me-mention kicauannya akun ke Presiden Jokowi.
Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud pun menjawab hidup ada arus-arus alirannya yang diciptakan Tuhan. "Hidup ini ada arus-arus alirannya yang diciptakan Tuhan. Pilihlah arus itu dan jangan melawannya tetapi berusahalah mengarungi arus itu dengan jati diri Anda," tulis Mahfud, Minggu 18 Maret 2018.
Sebelumnya, nama Mahfud MD menjadi salah satu dari empat nama yang dianggap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi cawapres Jokowi dari kalangan Nahdlyin, selain Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Rommy), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali.
"Selain Romahurmuziy dan Muhaimin, maka Mahfud dan As'ad Said Ali merupakan cawapres potensial dari kalangan Nahdliyin," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 15 Maret 2018. (Baca juga: Mewakili Nahdliyin, PPP Nilai Empat Tokoh Ini Layak Dampingi Jokowi )
Sedangkan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin, kata Arsul, dari kalangan Muhammadiyah. Kemudian, kata dia, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi dari kalangan Nahdlatul Wathan.
"Namun sebelum sampai kepada pembahasan nama-nama, PPP berpendapat sebaiknya parpol-parpol bicara kriteria dulu, baru kemudian menyampaikan nama-nama," kata Asrul.
(dam)