Cara Gila Perangi Narkoba

Senin, 12 Maret 2018 - 20:40 WIB
Cara Gila Perangi Narkoba
Cara Gila Perangi Narkoba
A A A
SOROT mata Rohman Arief perlahan beringsut ke arah kemacetan yang melumpuhkan sekitar kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, sore itu. Sambil meraih gelas kopi, dia menghela napas dalam-dalam. Lelaki tinggi berkulit gelap itu tampak tak lagi bergairah melanjutkan perbincangan soal narkoba. "Itu semua masa-masa kelam dalam hidup saya," ujarnya kepada SINDO Weekly, Kamis (8/3/2018) pekan lalu.

Arief punya alasan. Dia ingin melupakan kehidupan dan lingkungan lamanya. Eks pecandu ini bertekad menjauhi narkoba yang sempat membuat hidupnya punya dua pilihan saja: masuk penjara atau mati.

Masih segar dalam ingatannya ketika suatu pagi terbangun di pinggir jalan. Kepalanya sangat pusing. Orang-orang melihatnya seperti orang gila. Bahkan, untuk berjalan pun, dia tidak sanggup, sampai akhirnya ada warga yang membawanya ke rumah sakit.

Di sana, Arief dirawat selama sepekan dengan status koma alias hampir mati. "Beruntung Tuhan masih memberikan kesempatan saya. Sejak saat itu, saya insaf. Kapok," kata jebolan salah satu SMA di Kota Malang itu.

Pengalaman itu cukup menjadi alasan Arief untuk memutuskan hengkang dari Kota Malang, menggapai kehidupan yang lebih baik. Kini, di Ibu Kota Jakarta, Arief hanya punya usaha warung makan kecil. Namun, dia merasa hidupnya lebih tenteram bersama istri dan anak semata wayangnya.

Apakah kemantapan Arif dan orang-orang yang menjauhi narkoba membuat industri barang haram tersebut menyusut? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 02-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (12/3/2018) hari ini.

Cara Gila Perangi Narkoba


(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5984 seconds (0.1#10.140)