Rapimnas Demokrat Bahas Persiapan Pemilu 2019
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Berbagai agenda bakal dibahas dalam acara yang diselenggarakan mulai Sabtu 10 Maret besok hingga Minggu 11 Maret 2018, salah satunya, konsolidasi organisasi.
Kemudian, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga bakal membahas strategi pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini.
Selain itu, partai berlambang mercy itu juga bakal membahas persiapan Pemilu Legislatif (Pileg) sekaligus Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.
"Konsolidasi organisasi, pemenangan Pilkada dan persiapan Pileg serta Pilpres," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Nurpati kepada SINDOnews, Jumat (9/3/2018).
Namun, Andi mengatakan bahwa Rapimnas itu belum mengagendakan untuk membahas sosok yang bakal diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres).
"Belum," kata mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
Berbagai agenda bakal dibahas dalam acara yang diselenggarakan mulai Sabtu 10 Maret besok hingga Minggu 11 Maret 2018, salah satunya, konsolidasi organisasi.
Kemudian, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga bakal membahas strategi pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini.
Selain itu, partai berlambang mercy itu juga bakal membahas persiapan Pemilu Legislatif (Pileg) sekaligus Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.
"Konsolidasi organisasi, pemenangan Pilkada dan persiapan Pileg serta Pilpres," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Nurpati kepada SINDOnews, Jumat (9/3/2018).
Namun, Andi mengatakan bahwa Rapimnas itu belum mengagendakan untuk membahas sosok yang bakal diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres).
"Belum," kata mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
(maf)