PKS Doakan Poros Ketiga Muncul di Pilpres 2019
PKS Doakan Poros Ketiga Muncul di Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berdoa agar poros ketiga terbentuk pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Kekuatan politik baru atau poros ketiga dinilai akan memberikan alternatif pilihan kepada rakyat untuk memilih calon presiden (capres). "Kita mendoakan agar itu bisa terealisasi," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/3/2018). (Baca juga: Tak Mudah Bentuk Poros Ketiga di Pilpres 2019, Ini Kendalanya )
Dia memprediksi yang bakal terlibat dalam poros ketiga itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara PKS, kata dia, akan bersama Partai Gerindra dalam satu poros.
Adapun poros pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksinya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jika komposisi tiga poros seperti itu, dia menilai tidak jauh berbeda dengan konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 yang diikuti tiga pasangan calon.
"Kalau terjadi seperti itu saya kira baik-baik aja. Sekali lagi rakyat memerlukan alternatif-alternatif yang terbagus," kata wakil ketua MPR ini.
Kekuatan politik baru atau poros ketiga dinilai akan memberikan alternatif pilihan kepada rakyat untuk memilih calon presiden (capres). "Kita mendoakan agar itu bisa terealisasi," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/3/2018). (Baca juga: Tak Mudah Bentuk Poros Ketiga di Pilpres 2019, Ini Kendalanya )
Dia memprediksi yang bakal terlibat dalam poros ketiga itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara PKS, kata dia, akan bersama Partai Gerindra dalam satu poros.
Adapun poros pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksinya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jika komposisi tiga poros seperti itu, dia menilai tidak jauh berbeda dengan konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 yang diikuti tiga pasangan calon.
"Kalau terjadi seperti itu saya kira baik-baik aja. Sekali lagi rakyat memerlukan alternatif-alternatif yang terbagus," kata wakil ketua MPR ini.
(dam)
Explore More