Provinsi Paling Rawan Narkoba di Indonesia, DKI Peringkat Pertama
A
A
A
NARKOBA merupakan salah satu barang haram ilegal yang justru banyak diperdagangkan dan menjanjikan pundi-pundi uang. Tidak hanya di luar negeri, penyalahgunaan narkoba juga banyak terjadi di Indonesia. Berikut ini daerah rawan narkoba di Tanah Air.
1. DKI Jakarta
Prevalensi penyalahgunaan narkoba di Jakarta dari tahun ke tahun paling tinggi. Pada 2008, angka prevalensi DKI mencapai 4,1% dari 6,98 juta penduduk yang berusia 10-59 tahun. Tiga tahun kemudian, angka ini melonjak drastis menjadi 7,01% dari sekitar 8 juta penduduk pada usia sama. Tahun 2014, DKI tetap teratas. Meski angka prevalensi turun menjadi 4,74% dari total 7,6 juta penduduk berusia 10-55 tahun, Jakarta tetap tersubur oleh penyalahgunaan narkoba.
2. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur tahun lalu menjadi provinsi paling rawan kedua di Indonesia. Ada 59.195 kasus narkoba terjadi atau 3,07% dari 1,930 juta penduduk berusia 10-55 tahun di daerah ini.
3. Sumatera Utara
Sumatera Utara naik ke peringkat tiga dalam hal provinsi dengan prevalensi narkoba tertinggi di Indonesia. Prevalensi kasus narkoba daerah ini 3,06% dari 9,8 juta penduduk berusia 10-55 tahun. Posisi Sumatera Utara semakin buruk dibanding 2011 yang menempati posisi keempat.
4. Kepulauan Riau
Kepulauan Riau memiliki prevalensi 2,94% dari 1,421 juta penduduk rawan narkoba. Persentase tersebut tertinggi keempat di Indonesia atau turun dari posisi kedua pada 2011.
5. DI Yogyakarta
Angka prevalensi daerah ini sebenarnya turun dari 2,84% menjadi 2,37%. Penduduk Yogya rawan menjadi korban kasus narkoba sendiri mencapai 2,621 juta.
Sumber: BNN
NARKOBA INDONESIA DALAM ANGKA
A. Angka Prevalansi Penyalahgunaan Narkoba
B. Jumlah Kasus Narkotika
C. Jumlah Tersangka Narkotika
• Napi dan tahanan bandar/pengedar narkoba: 52.847 orang
• Napi dan tahanan pengguna narkoba: 31.219 orang
• Pecandu: 6 juta
D. Jenjang pendidikan tersangka narkoba (2015)
1. DKI Jakarta
Prevalensi penyalahgunaan narkoba di Jakarta dari tahun ke tahun paling tinggi. Pada 2008, angka prevalensi DKI mencapai 4,1% dari 6,98 juta penduduk yang berusia 10-59 tahun. Tiga tahun kemudian, angka ini melonjak drastis menjadi 7,01% dari sekitar 8 juta penduduk pada usia sama. Tahun 2014, DKI tetap teratas. Meski angka prevalensi turun menjadi 4,74% dari total 7,6 juta penduduk berusia 10-55 tahun, Jakarta tetap tersubur oleh penyalahgunaan narkoba.
2. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur tahun lalu menjadi provinsi paling rawan kedua di Indonesia. Ada 59.195 kasus narkoba terjadi atau 3,07% dari 1,930 juta penduduk berusia 10-55 tahun di daerah ini.
3. Sumatera Utara
Sumatera Utara naik ke peringkat tiga dalam hal provinsi dengan prevalensi narkoba tertinggi di Indonesia. Prevalensi kasus narkoba daerah ini 3,06% dari 9,8 juta penduduk berusia 10-55 tahun. Posisi Sumatera Utara semakin buruk dibanding 2011 yang menempati posisi keempat.
4. Kepulauan Riau
Kepulauan Riau memiliki prevalensi 2,94% dari 1,421 juta penduduk rawan narkoba. Persentase tersebut tertinggi keempat di Indonesia atau turun dari posisi kedua pada 2011.
5. DI Yogyakarta
Angka prevalensi daerah ini sebenarnya turun dari 2,84% menjadi 2,37%. Penduduk Yogya rawan menjadi korban kasus narkoba sendiri mencapai 2,621 juta.
Sumber: BNN
NARKOBA INDONESIA DALAM ANGKA
A. Angka Prevalansi Penyalahgunaan Narkoba
Tahun | Pernah Pakai | Pakai Setahun Terakhir |
2009 | 7,80% | 5,10% |
2011 | 4,30% | 2,90% |
2016 | 3,80% | 1,90% |
B. Jumlah Kasus Narkotika
Tahun | Jumlah Kasus |
2012 | 19.081 |
2013 | 21.269 |
2014 | 23.134 |
2015 | 28.588 |
C. Jumlah Tersangka Narkotika
Tahun | Jumlah Tersangka (orang) |
2012 | 25.309 |
2013 | 28.788 |
2014 | 31.084 |
2015 | 38.152 |
• Napi dan tahanan bandar/pengedar narkoba: 52.847 orang
• Napi dan tahanan pengguna narkoba: 31.219 orang
• Pecandu: 6 juta
D. Jenjang pendidikan tersangka narkoba (2015)
Tingkat Sekolah | Jumlah Tersangka (orang) |
SLTP | 12.765 |
SLTA | 30.055 |
Perguruan Tinggi (PT) | 1.367 |
(amm)