Gerindra: Elektabilitas Jokowi Cenderung Menurun
A
A
A
JAKARTA - Langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres) 2019-2024 dalam rapat kerja nasional (Rakernas) III di Bali kemarin ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono.
Ferry mengatakan bahwa elektabilitas Presiden Jokowi saat ini cenderung menurun di mata masyarakat. "Ekonomi gagal ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang sejak 2014 sampai dengan sekarang hanya rata-rata cuma 5%, tax ratio malah dibawah 10% padahal udah tax amnesty segala," ujar Ferry kepada SINDOnews, Sabtu (24/2/2018).
Kemudian, kata dia, hutang negara meningkat ditandai dengan naiknya debt ratio Indonesia yang membuat angka pengangguran meningkat. Selain itu, kesenjangan sosial maupun daya beli rakyat yang anjlok.
"Jadi secara umum rakyat pemilih tentu kecewa dengan pemerintahan Jokowi," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, saat ini muncul kesadaran baru di masyarakat, khususnya umat Islam tentang politik identitas yang dianggapnya membuat demokrasi orientasi pada nilai. "Ini punya efek elektoral," katanya.
Sementara Partai Gerindra, lanjut dia, bakal kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. "Namun demikian seperti yang disampaikan Pak Prabowo bahwa kami belum akan mengumumkannya karena masih konsentrasi di Pilkada serentak," pungkasnya.
Ferry mengatakan bahwa elektabilitas Presiden Jokowi saat ini cenderung menurun di mata masyarakat. "Ekonomi gagal ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang sejak 2014 sampai dengan sekarang hanya rata-rata cuma 5%, tax ratio malah dibawah 10% padahal udah tax amnesty segala," ujar Ferry kepada SINDOnews, Sabtu (24/2/2018).
Kemudian, kata dia, hutang negara meningkat ditandai dengan naiknya debt ratio Indonesia yang membuat angka pengangguran meningkat. Selain itu, kesenjangan sosial maupun daya beli rakyat yang anjlok.
"Jadi secara umum rakyat pemilih tentu kecewa dengan pemerintahan Jokowi," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, saat ini muncul kesadaran baru di masyarakat, khususnya umat Islam tentang politik identitas yang dianggapnya membuat demokrasi orientasi pada nilai. "Ini punya efek elektoral," katanya.
Sementara Partai Gerindra, lanjut dia, bakal kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. "Namun demikian seperti yang disampaikan Pak Prabowo bahwa kami belum akan mengumumkannya karena masih konsentrasi di Pilkada serentak," pungkasnya.
(pur)