Golkar Pusing Dua Kader Kena OTT KPK Saat Ikut Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar merasa pusing lantaran dua kadernya, Nyono Suharli Wihandoko dan Imas Aryumningsih terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, Nyono merupakan calon Bupati Jombang dan Imas adalah calon Bupati Subang. Keduanya adalah petahana.
"Yang kedua ini yang membuat kita pusing ini, Nyono dan Imas ini ingin maju di Pilkada, jadi ini harus ada strategi khusus," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) lanjut dia, sudah membuat aturan agar partai politik (parpol) dilarang mengganti calon kepala daerah. "Maka itu harus ada kepastian," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa Golkar tetap menjunjung tinggi slogan barunya, yakni Golkar bersih.
"Jadi bila mana sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sudah ditahan oleh KPK, maka harus ada sikap dari Golkar seperti Bupati Jombang Nyono kan sudah di nonaktifkan, sudah digantikan ketuanya," ungkapnya.
Adapun Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali yang ditetapkan sebagai pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Timur menggantikan Nyono.
Di samping itu, dia mengaku bahwa partainya menyesalkan Nyono dan Imas terjaring OTT KPK. "Tetapi kita juga meminta kepada seluru kader Golkar agar jangan bermain-main dengan uang haram, tetap kita bekerja dengan cara-cara yang benar sesuai aturan yang ada, jangan mencederai hukum," papar anggota Komisi I DPR ini.
Sebab, Nyono merupakan calon Bupati Jombang dan Imas adalah calon Bupati Subang. Keduanya adalah petahana.
"Yang kedua ini yang membuat kita pusing ini, Nyono dan Imas ini ingin maju di Pilkada, jadi ini harus ada strategi khusus," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) lanjut dia, sudah membuat aturan agar partai politik (parpol) dilarang mengganti calon kepala daerah. "Maka itu harus ada kepastian," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa Golkar tetap menjunjung tinggi slogan barunya, yakni Golkar bersih.
"Jadi bila mana sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sudah ditahan oleh KPK, maka harus ada sikap dari Golkar seperti Bupati Jombang Nyono kan sudah di nonaktifkan, sudah digantikan ketuanya," ungkapnya.
Adapun Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali yang ditetapkan sebagai pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Timur menggantikan Nyono.
Di samping itu, dia mengaku bahwa partainya menyesalkan Nyono dan Imas terjaring OTT KPK. "Tetapi kita juga meminta kepada seluru kader Golkar agar jangan bermain-main dengan uang haram, tetap kita bekerja dengan cara-cara yang benar sesuai aturan yang ada, jangan mencederai hukum," papar anggota Komisi I DPR ini.
(maf)