Riwayat Karier Moeldoko hingga Menjabat Kepala Staf Kepresidenan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang sebelumnya dijabat Teten Masduki.
Dari penelusuran yang dilakukan SINDOnews, Rabu (17/1/2018), Moeldoko dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwosari, Kediri, Jawa Timur. Dia merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfuah.
Lahir di Kediri, 8 Juli 1957, Moeldoko adalah alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.
Selama karier militernya, dia juga banyak memperoleh berbagai tanda jasa, di antaranya Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, dan Satya Lencana Kesetiaan.
Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Dia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.
Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan desertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)". Dia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.
Sementara dari perjalanan organisasi, Moeldoko menjabat Anggota Dewan Pembina DPP Partai Hanura (2016-2017), Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura (2017-sekarang), dan juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk periode 2017-2020.
Sampai pada 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013, dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Puncak karier militernya menjadi Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Dari penelusuran yang dilakukan SINDOnews, Rabu (17/1/2018), Moeldoko dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwosari, Kediri, Jawa Timur. Dia merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfuah.
Lahir di Kediri, 8 Juli 1957, Moeldoko adalah alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.
Selama karier militernya, dia juga banyak memperoleh berbagai tanda jasa, di antaranya Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, dan Satya Lencana Kesetiaan.
Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Dia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.
Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan desertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)". Dia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.
Sementara dari perjalanan organisasi, Moeldoko menjabat Anggota Dewan Pembina DPP Partai Hanura (2016-2017), Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura (2017-sekarang), dan juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk periode 2017-2020.
Sampai pada 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013, dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Puncak karier militernya menjadi Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
(maf)