Menhan Yakin Alutsista Produk Indonesia Jadi Lirikan Dunia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengapresiasi industri pertahanan dalam negeri.
Salah satunya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang memproduksi satu unit pesawat udara CN235 MPA dan tiga unit heli serang AKS, yang pada hari ini diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, keberadaan pesawat udara CN235 MPA dan tiga heli serang AKS yang masuk dalam jajaran TNI, merupakan bagian dari rencana strategis (renstra) dan minimum essential force TNI dalam memenuhi kebutuhan dan mengantisipasi potensi ancaman.
"Pesawat udara dan heli buatan PT DI yang diserahkan kepada TNI memiliki kemampuan dan kualitas andal dan prima dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut berbangga bahwa dunia melihat kemampuan produksi dalam negeri dan kemudian akan melirik Indonesia sebagai salah satu produsen alutsista potensial," tutur Ryamizard dalam keterangannya kepada SINDOnews, Selasa (9/1/2018).
Ryamizard lantas menekankan dua hal atas keberhasilan ini. Pertama, agar seluruh prajurit merawat dan memelihara alutsista ini secara optimal.
Menurut dia, hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat yang telah menghadiahkan alutsista ini melalui produksi dalam negeri oleh PT DI.
Kedua, lanjut dia, keberhasilan ini perlu mendapat dukungan. Industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawacita.
"Seperti halnya di negara-negara lain, kemampuan industri pertahanan menjadi salah satu ciri negara-negara maju secara ekonomi. Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Prancis adalah beberapa contoh negara yang memiliki industri pertahanan yang maju. Kekuatan industri pertahanan yang dimiliki suatu negara juga mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara," tuturnya.
Salah satunya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang memproduksi satu unit pesawat udara CN235 MPA dan tiga unit heli serang AKS, yang pada hari ini diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, keberadaan pesawat udara CN235 MPA dan tiga heli serang AKS yang masuk dalam jajaran TNI, merupakan bagian dari rencana strategis (renstra) dan minimum essential force TNI dalam memenuhi kebutuhan dan mengantisipasi potensi ancaman.
"Pesawat udara dan heli buatan PT DI yang diserahkan kepada TNI memiliki kemampuan dan kualitas andal dan prima dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut berbangga bahwa dunia melihat kemampuan produksi dalam negeri dan kemudian akan melirik Indonesia sebagai salah satu produsen alutsista potensial," tutur Ryamizard dalam keterangannya kepada SINDOnews, Selasa (9/1/2018).
Ryamizard lantas menekankan dua hal atas keberhasilan ini. Pertama, agar seluruh prajurit merawat dan memelihara alutsista ini secara optimal.
Menurut dia, hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat yang telah menghadiahkan alutsista ini melalui produksi dalam negeri oleh PT DI.
Kedua, lanjut dia, keberhasilan ini perlu mendapat dukungan. Industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawacita.
"Seperti halnya di negara-negara lain, kemampuan industri pertahanan menjadi salah satu ciri negara-negara maju secara ekonomi. Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Prancis adalah beberapa contoh negara yang memiliki industri pertahanan yang maju. Kekuatan industri pertahanan yang dimiliki suatu negara juga mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara," tuturnya.
(dam)