Menag Lobi Kementerian Haji Saudi demi Peningkatan Layanan ke Jamaah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin baru kembali dari Arab Saudi. Bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi Mohammad Saleh Bin Taher Banten, membahas MoU penyelenggaraan ibadah haji 1439H/2018M.
Menurut Menag, sejumlah hal sedang diperjuangkan Kemenag dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Haji 2018. “Kami sedang mengupayakan adanya penambahan jumlah makan yang bisa disediakan bagi jemaah selama berada di Makkah,” terang Menag setibanya di Bandara Seokarno Hatta, Cengkareng, Rabu (27/12).
Selain itu, lanjut Menag, Kementerian Agama juga mengupayakan agar proses imigrasi terhadap jemaah (sidik jari, foto diri, scan paspor, dan lainnya) bisa dilakukan di Tanah Air. Selama ini, proses imigrasi dilakukan setibanya jemaah haji di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah atau King Abdul Aziz Internationl Airport (KAAIA) Jeddah.
“Kami sedang mengupayakan agar proses imigrasi bisa dipindahkan di Tanah Air, agar jemaah tidak terlalu lama menunggu di kedua bandara tersebut,” ujar Menag.
Kementerian Agama juga sedang berusaha memperbaiki sistem sewa hotel di Madinah. Perbaikan sistem sewa ini dilakukan agar ada kepastian setiap jemaah tinggal di hotel-hotel di dalam wilayah Markaziyah yang berjarak tidak lebih dari 700 meter dari Masjid Nabawi.
“Kami juga mengusulkan penambahan jumlah petugas haji, khususnya tim kesehatan guna menangani jemaah sakit dan lansia,” tutur Menag.
Secara khusus, Menag Lukman juga meminta Menteri Haji Arab Saudi untuk menambah daya tampung tenda di Mina berikut sarana toiletnya.
Menag Lukman bertolak ke Arab Saudi pada Jumat, 22 Desember 2017. Selain dengan Menteri Haji Arab Saudi, Menag juga melakukan pertemuan dengan President of Islamic Development Bank (IDB). Dalam kesempatan itu, kedua pihak membahas masalah pengelolaan pembayaran DAM dan pendayagunaan daging hewan qurban. Menag berharap penanganan kedua hal tersebut bisa segera diterapkan pada Haji 2018, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel serta lebih efisien dan efektif.
Ikut mendampingi Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali, Konjen RI di Jeddah M Hery Saripuddin, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham, serta Direktur Bina Haji Khoirizi dan tim Staf Teknis Haji Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah.
Menurut Menag, sejumlah hal sedang diperjuangkan Kemenag dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Haji 2018. “Kami sedang mengupayakan adanya penambahan jumlah makan yang bisa disediakan bagi jemaah selama berada di Makkah,” terang Menag setibanya di Bandara Seokarno Hatta, Cengkareng, Rabu (27/12).
Selain itu, lanjut Menag, Kementerian Agama juga mengupayakan agar proses imigrasi terhadap jemaah (sidik jari, foto diri, scan paspor, dan lainnya) bisa dilakukan di Tanah Air. Selama ini, proses imigrasi dilakukan setibanya jemaah haji di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah atau King Abdul Aziz Internationl Airport (KAAIA) Jeddah.
“Kami sedang mengupayakan agar proses imigrasi bisa dipindahkan di Tanah Air, agar jemaah tidak terlalu lama menunggu di kedua bandara tersebut,” ujar Menag.
Kementerian Agama juga sedang berusaha memperbaiki sistem sewa hotel di Madinah. Perbaikan sistem sewa ini dilakukan agar ada kepastian setiap jemaah tinggal di hotel-hotel di dalam wilayah Markaziyah yang berjarak tidak lebih dari 700 meter dari Masjid Nabawi.
“Kami juga mengusulkan penambahan jumlah petugas haji, khususnya tim kesehatan guna menangani jemaah sakit dan lansia,” tutur Menag.
Secara khusus, Menag Lukman juga meminta Menteri Haji Arab Saudi untuk menambah daya tampung tenda di Mina berikut sarana toiletnya.
Menag Lukman bertolak ke Arab Saudi pada Jumat, 22 Desember 2017. Selain dengan Menteri Haji Arab Saudi, Menag juga melakukan pertemuan dengan President of Islamic Development Bank (IDB). Dalam kesempatan itu, kedua pihak membahas masalah pengelolaan pembayaran DAM dan pendayagunaan daging hewan qurban. Menag berharap penanganan kedua hal tersebut bisa segera diterapkan pada Haji 2018, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel serta lebih efisien dan efektif.
Ikut mendampingi Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali, Konjen RI di Jeddah M Hery Saripuddin, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham, serta Direktur Bina Haji Khoirizi dan tim Staf Teknis Haji Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah.
(pur)